TANJUNG, Metro7.co.id – Kabupaten Tabalong merupakan daerah yang dikelilingi perusahaan tambang, namun apabila sektor tambang dihilangkan apakah pertumbuhan ekonomi di Tabalong menurun?

“Banyak yang mempersoalkan pilihan mengenai menguntungkan mana antara sektor tambang atau non-tambang,” ujar Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani di Aula Pendopo Bersinar.

Ia mengatakan, Ketika mengandalkan sektor tambang untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Tabalong maka hal tersebut mengecewakan.

Apabila sektor pertambangan dimasukkan dalam pertumbuhan ekonomi hasilnya hanya sebesar 2% hingga 3,78%.

Namun ketika sektor pertambangan dikeluarkan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) maka akan mendapatkan satu realita pertumbuhan ekonomi, yaitu pada 2015 terdapat 7,09%, 2016 terdapat 7%, 2017 terdapat 8,12%, 2018 terdapat 7,25%, 2019 terdapat 6,15%.

“2016 sampai 2018 lumayan naik, tetapi batubara turun maka turun juga,” ucap Anang.

Bupati Anang mengucapkan bahwa dari hal tersebut dapat diartikan bahwa perekonomian di Tabalong lebih tangguh jika sektor pertambangan tidak ada.

“Ini bukti, bukan saya yang buat, namun Badan Pusat Statistik (BPS),” bebernya.

Ia menambahkan, Kabupaten Tabalong sedang mengarah menuju daerah yang mandiri, tanpa sektor pertambangan sudah bisa berjalan.