TANJUNG, metro7.co.id – Balarut Maharagu Sungai (Bamasung) 5, diikuti ratusan peserta dari beberapa komunitas yang ada di Kabupaten Tabalong, Sabtu (25/11/2023).

Adapun Bamasung yang ke-5 ini dilakukan selama 2 hari, yakni 25 sampai 26 November 2023 dan di dukung oleh Komunitas Jelajah Tabalong bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong.

Diketahui, titik awal keberangkatan berlokasi di Jalan PDAM Kelurahan Agung menuju river camp di Desa Pamarangan untuk hari pertama dan dilanjutkan di hari kedua menuju titik finish di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Kelua, Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Tabalong, Haris Fakhrozi didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalsel, Putu Eddy Purna Wijaya, secara resmi membuka kegiatan tersebut.

Upaya untuk menumbuhkan kepedulian di lingkup masyarakat terhadap lingkungan khususnya menjaga kebersihan sungai, Ketua pelaksana kegiatan, Ismitullah, melaporkan bahwa ada sebanyak 130 peserta yang ikut andil pada kegiatan kali ini dan ada 32 lanting yang mengarungi sungai tabalong kira-kira sepanjang 25 kilometer untuk mengumpulkan sampah serta menanam pohon di bantaran sungai

Ismi menerangkan pada Bemasung ke-5 ini menyediakan hadiah bagi juara lanting terbaik, pengumpulan sampah terbanyak dan beragam door prize bagi para peserta.

Sementara itu, Bupati Tabalong melalui sambutan tertulisnya mengungkapkan Pemkab Tabalong menyambut baik Bamasung ke-5 ini, karena dalam kegiatan ini tidak hanya sekedar mengarungi Sungai Tabalong namun peserta juga akan melakukan pemungutan sampah disepanjang rute yang dilalui.

“Pemerintah Kabupaten Tabalong menyambut baik kegiatan seperti ini yang merupakan wujud aksi sosial sekaligus menjadi destinasi wisata,” ujarnya.

Disamping itu, Anang mengimbau kepada masyarakat bisa menjaga kebersihan sungai yang ada di Tabalong. Sebagaimana dengan kondisi sungai yang ada sudah cukup mengkhawatirkan karena pencemaran.

“Masyarakat Tabalong diharapkan bisa merubah kebiasaan yang bisa memperparah kondisi sungai, seperti tidak membuang sampah ke sungai dan tidak lagi menggunakan jamban atau wc apung,” ungkapnya.

“Saya berharap kegiatan Bamasung seperti ini dapat menjadi pengingat sekaligus motivasi kita semua untuk sama-sama menjaga kelestarian sungai,” pungkas Anang. ***