TANJUNG – Setiap tahunnya Kabupaten Tabalong berperan menjadi salahsatu nadi dalam peta mudik lebaran, khususnya pemudik yang menggunakan jalur darat di perbatasan menuju Kalimantan Tengah dan Timur.

Setiap transportasi yang melewati atau menuju Tabalong akan dijaga ketat oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 di 7 tempat perbatasan.

“Setiap perbatasan akan kita jaga ketat bahkan akan ditugaskan petugas kesehtan khusus kesana. Kita ingin memastikan orang yang masuk atau lewat Tabalong,” kata Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani (19/5) tadi.

Ia menjelaskan, ada yang masuk dan ada yang lewat. Dan warga masuk merupakan warga Tabalong di perantauan, sedangkan yang lewat merupakan warga luar Tabalong yg hanya melewati daerah.

“Pemudik warga Tabalong akan kita screening suhu badan, kalau normal silahkan masuk tapi jika di atas normal maka akan langsung di rapid, jika positif/reaktif maka akan diberlakukan SOP nya,” katanya.

Ia mengatakan, bagi warga luar yang lewat ketika di screening memiliki gejala maka akan di informasikan kepada gugus tugas di Kabupaten yang bersangkutan.

Anang mengatakan, apa yang sudah dilakukan ini khususnya di dua titik adalah tugas provinsi. Seperti Pasar panas perbatasan Kalteng, Kambitin perbatasan Kalteng, Jaro perbatasan Kaltim.

“Sebenarnya itu tugas provinsi oleh sebab itu saya mengaharapkan adanya bantuan dari gugus tugas provinsi untuk alat Rapid,” harapnya.

Diakui pihaknya sudah berusaha menyiapkan minimal 1000 rapid namun dengan bersamaannya kebutuhan lain-lain menjadi susah.

Ia juga meminta kepada Gugus Tugas Provinsi agar menghimbau tidak ada mudik masal, serta jangan ada perbedaan pendapat dalam pengertian mudik.

“Yang daerah kami bungung, ada yang mengatakan mudik adalah lintas Provinsi, ada juga yang bilang dalam satu Provinsi,” akunya.

Oleh sebab itu Bupati Anang juga berharap supaya masing-masing Kabupaten Kota di Kalsel lebih konsetrasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (metro7/dlh)