TANJUNG, metro7.co.id – Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Tabalong mulai Bupati, Wakil Bupati, Sekda, seluruh kepala SKPD, bahkan seluruh unsur Forkopimda, Camat, Lurah, Kepala Desa se Kabupaten Tabalong hingga para pimpinan perusahaan dan perbankan berjumlah 215 orang dikukuhkan sebagai bapak bunda asuh anak stunting di Kabupaten Tabalong.

Pengukuhan dilakukan oleh Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, di Aula Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung, Kamis (13/10).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong, H Rusmadi menyampaikan, pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting adalah platform keterlibatan semua pemangku kepentingan secara terstruktur dan terukur dalam mempercepat penurunan Stunting.

“Hal ini menyasar langsung kepada semua kelompok sasaran pemangku kepentingan, baik orang perseorangan, masyarakat, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, media massa, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mitra pembangunan,” bebernya.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan, mulai hari ini pihaknya melakukan langkah baru dengan dikukuhkannya Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung 200 orang lebih, dan jumlah ini akan terus kita kejar dengan target 300 orang.

“Kalau jumlahnya mencapai target 300 orang, maka angka stunting kita yang masih tersisa sekitar 8 persen dengan jumlah sekitar 1.500 akan selesai 6 bulan yang akan datang,” ujarnya.

Dan untuk itu tidak terlalu berat hanya dibutuhkan dana sekitar Rp500 ribu perbulan untuk 1 anak, oleh sebab itu kita sudah terlalu lama bicara tentang stunting ini, tetapi progresnya diakuinya agak lambat untuk itu kita lakukan saja percepatan seperti ini.

Bupati Anang berharap kepada para kepala desa sebagai bapak/ibu asuh, kalau di desa ada orang-orang mampu yang bersedia menjadi Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting supaya segera dijadikan Bapak/Ibu asuh, sehingga diharapkan tahun 2023 mendatang anak stunting di Tabalong kita nol kan.

“Kemudian, setelah kita nol kan, tugas kita berikutnya adalah kita menjaga agar tidak ada lagi stunting baru, untuk itu tugas dinas terkait seperti dinas kesehatan melalui para bidan, juga para kepala desa, lurah supaya kalau ada orang hamil di desa/kelurahan masing-masing mesti dipantau sampai kehamilan 9,9 bulan dan kalau saat melahirkan panjang bayinya lebih dari 48 cm berarti selamat, kita ingin mengejar agar stunting kita menurun drastis,” tukasnya.

Sementara Dandim 1008/Tabalong, Letkol Czi Catur Witanto mengatakan, hari ini kita dikukuhkan sebagai bapak asuh anak stunting, memang program ini sangat positif sekali dan tentunya mulai dari Pemerintah Daerah, dan kami sendiri selaku TNI Kodim 1008/Tabalong rencana ke depan untuk kegiatan stunting ini harus didampingi terus.

“Sebagai bapak asuh anak stunting kami akan terus mendampingi mereka-mereka yang saat ini resiko stunting, karena di Daerah Kabupaten Tabalong ini ada 1.508 orang yang beresiko stunting,” katanya.

Adapun pendampingan yang akan kita lakukan, lanjutnya, nanti bersama-sama perangkat kesehatan di Desa, Kecamatan bersama-sama Babinsa, Babinkamtibmas untuk memberikan pendampingan dari mulai sejak kehamilan dan kelahiran sampai dengan dengan 2 tahun.

“Kita akan lihat pertumbuhannya maupun dari tingkat kecerdasan anak. Semua Danramil di jajaran Kodim 1008/Tabalong kemaren sudah kami angkat juga sebagai Bapak Asuh Anak Stunting, sehingga di Tingkat Kecamatan, Danramil bersama dengan Kapolsek dab Camat harus bisa merangkul masyarakat yang ada indikasi resiko stunting dari warga-warga binaannya,” tutupnya.