TANJUNG – 16 tahun sudah Ahmad Sajali (59) warga Desa Puain Kiwa Kecamatan Tanjung, memulai berburu di bidang lebah kelulut (Triggona Itama). Ahmad Sajali sudah memasarkan produknya keberbagai daerah, Sabtu (2/5) .

Diperkirakan saat ini dia sudah memiliki sarang madu 40an buah yang terbuat dari kayu berbentuk kotak yang sudah dia budidayakan. Sarang ini diletakkan berdekatan tapi diberi jarak yang ia tempatkan di depan rumahnya sendiri.

Sajali memulai berburu madu di bidang madu kalulut dari tahun 2004, dan masa penangkarannya sudah berjalan 5 tahun.

Awal perjalannya bermula hanya dari iseng semata. Bahkan dia tidak mengira bahwa perbuatan isengnya ini menjadi profesinya dimasa mendatang.

Sajali mengatakan bahwa inilah iseng membawa rezeki.

“Bermula dari bermain main di hutan, sehingga tidak sengaja menemui sarang lebah kelulut bersarang di kayu-kayu hutan,” ujarnya.

Sajali melihat potensi yang bagus dalam membudidaya lebah kelulut, karena itu dia terus mengembangkan peternakan lebah kelulutnya meskipun ada memiliki kendala dalam memasarkan ke daerah yang lebih jauh.

Sajali mengatakan bahwa harga dari madu kalulutnya bermula dari 100ml/Rp.100.000, sampai dengan 100ml/300.000 tergantung dari jenis madu kelulutnya.

Yang membedakan dari harga madu kelulut ialah dari jenis lebahnya, semakin langka lebahnya semakin mahal juga harga yang ditawarkan agar bisa mendapatkan madu kualitas terbaik hasil ternaknya. (metro7/dlh/is)