TANJUNG, metro7.co.id – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK) kembali melaksanakan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi calon tenaga kerja lokal.

Diklat kali ini merupakan vokasi tahap I yang dibiayai dana APBN tahun 2022.

Diklat dibuka secara resmi oleh Bupati Tabalong yang diwakili Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, H Syaiful Ikhwan, Kamis (23/6) di Aula BLK Tanjung.

Kepala Disnaker Tabalong, H Zulfan Noor dalam laporannya menyampaikan, untuk kebijakan masalah tenaga sangat diperlukan sampai akhir zaman.

Foto bersama Staf Ahli, Kadisnaker beserta jajaran dan Kepala UPT BLK Pelai Hari dan Balangan.

“Orang bisa bertahan hidup, karena orang tersebut bekerja, pada saat ini Dinas Tenaga Kerja berkewajiban untuk mempersiapkan tenaga kerja yang profesional, seiring dengan perjalanan zaman. Tentunya kami berharap tenaga kerja yang kita persiapkan ini bukan hanya ia terampil tetapi ia juga harus menguasai teknologi,” jelasnya.

Disamping mencetak tenaga kerja yang profesional, Dinas Tenaga Kerja juga bertanggung jawab untuk menyalurkannya, minimal bisa dimagangkan di perusahaan-perusahaan atau instansi dan lembaga yang membutuhkan.

“Alhamdulillah dari hasil diklat di BLK selama ini bisa tersalurkan untuk magang dan bekerja 85 persen tersalurkan dan tertampung,” ujarnya.

Sementara Kepala UPT BLK Tanjung, Suhartoyo mengatakan, program diklat vokasi tahap I melalui dukungan dana APBN tahun 2022 ini ada 5 paket kejuruan yang terdiri, pemasangan instalasi listrik bangunan sederhana, pembuatan roti dan kue, pemeliharaan kendaraan ringan sistem injeksi, teknisi akutansi junior dan teknisi AC residential.

Peserta diklat berjumlah 80 orang, dan masing-masing paket kejuruan diikuti 16 orang.

Sedangkan masa waktu diklat dari 18,30 dan sampai 33 hari tergantung jurusan atau kejuruan.

Bupati Tabalong dalam bagian sambutan tertulisnya yang disampaikan Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, H Syaiful Ikhwan mengatakan, Pemerintah Daerah saat ini dihadapkan dengan sejumlah tantangan dalam pengembangan potensi sumber daya alam yang dibarengi dengan sumber daya manusia yang berkompeten.

“Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang handal tentu sangat dibutuhkan tindakan nyata berupa langkah dan kebijakan seperti kegiatan pelatihan yang kita laksanakan, selain itu percepatan manajemen SDM dengan menerapkan teknologi dapat memenuhi kualifikasi standar serta sertifikat keahlian yang nantinya akan memberikan peluang besar bagi para angkatan,” bebernya.

“Oleh karenanya, kegiatan pelatihan dari dana APBN ini bagian dari seluruh instrumen untuk mengembangkan keterampilan SDM berdaya saing sesuai standar potensi nasional,” tutupnya.