TANJUNG, metro7.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika melakui Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin, menyelenggarakan kegiatan Digital Entrepreneurship (DEA) di Kabupaten Tabalong.

Kegiatan DEA dilaksanakan Jum,at (23/07/2021) di Aula Aston Tanjung City Hotel Lantai II Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak, melibatkan 100 peserta pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM).

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Tabalong, H Yuhani dalam sambutan tertulisnya saat membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa, saat ini dunia telah memasuki era digital economy dimana model bisnis yang banyak dijalankan adalah berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Disebutnya, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, diawal tahun 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa atau setara dengan 73,7 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 274,9 juta orang, pengguna internet itu tentunya juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong perluasan akses pasar seperti jual beli online.

Kemudian, didukung pula dengan pengguna aktif smartphone di Indonesia yang terus tumbuh yakni 98,3 persen.

Terkait kegiatan DEA yang dilaksanakan ini tentunya diharapkan agar menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi para pelaku IKM khususnya digipreneurs pemula banua, sehingga dapat dan mau menggunakan sarana promosi secara online melalui media sosial (medsos) dengan pemasaran secara online, juga sebagai salah satu upaya dalam meningkatan kualitas dan kuantitas produknya, sebab jika kualitasnya sudah baik, maka secara perlahan kuantitasnya akan semakin banyak.

Sebagaimana tema kegiatan DEA, “Memulai Berwirausaha Secara Digital”, maka ditekankan juga, kalau ingin maju usahanya, mau tidak mau harus mampu mengejar perkembangan zaman, paling tidak dengan kegiatan ini IKM dan digipreneurs pemula Tabalong bisa memiliki kesempatan untuk bisa belajar, sebagaimana istilah, jika hanya duduk manis mengharapkan pembeli datang, kapan akan maju dan berkembang.

“Oleh karena itu, saya harapkan IKM Tabalong dan digipreneurs pemula harus sungguh-sungguh berusaha,” katanya.

Termasuk juga harus menguasai pemasaran berbasis IT seperti memasarkan produknya secara online, karena memang saat ini semua IKM dan digipreneurs pemula dimanapun berada tak terkecuali di Tabalong dituntut mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 sebab perkebangan teknologi sangat pesat, sehingga pelaku IKM harus terus update dan terus belajar.

Sementara, panitia pelaksana kegiatan DEA, Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin, Abdul Rahman mengatakan, pihaknya mengamati bagaimana minat para pelaku usaha, karena memang harus diakui dengan adanya pandemi seperti ini kegiatan usaha menurun.

“Tetapi alhamdulillah dengan online, ada perubahan dari cara-cara konvensional kecara digital itu ternyata menumbuhkan ekonomi yang luar biasa, seperti baru-baru tadi kami melakukan pelatihan kuliner dengan gojek kuliner digital, hasilnya para pengusaha kuliner yang sempat mengalami kesulitan untuk menjual dagangannya, akhirnya kembali menggeliat bekerjasama dengan gojek, menggunakan aplikasi gojek. Gojes mungkin di Tabalong nanti kita lakukan hal yang sama dengan gojek, atau Indojek melalui kegiatan pelatihan digital terlebih dahulu untuk mengarahkan para pelaku kuliner,” katanya.

“Saya, pikir dengan perubahan sekarang, misalnya para pelaku usaha kecil atau mikro kecil bisa berubah dari cara-cara konvensional ke digital untuk mengatasi situasi ini, sehingga ekonomi akan berjalan kembali dengan baik, dan semakin banyak sekarang orang-orang yang akan berusaha dengan cara digital, minat luar biasa sangat besar sekali di masa pandemi sekarang ini,” imbuhnya. ***