TANJUNG, metro7.co.id – Metro7.co.id Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani membuka kegiatan Rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tabalong, di Aula Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung, Senin (20/6).

Dalam sambutannya, Bupati Tabalong mengatakan, penyebab inflasi ada dua faktor, eksternal dan internal.

Faktor internal ternyata penyebab inflasi per triwulan itu dinamis sifatnya.

Seperti dalam rapat TPID lalu, terungkap penyebab inflasi itu seperti minyak goreng, rental mobil angkutan karena menjelang lebaran, dan mulai bulan Mei penyebabnya bawang merah, daging ayam ras, sayur kacang panjang dan juga telor ayam ras.

Itu sebabnya perencanaan pembangunan kita ini, kalau kita turunkan kebawah lagi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) di semua SKPD masih mempertimbangkan dan inilah yang disebut sebagai perencanaan komprehensif.

“Dulu perencanaan komprehensif hanya indikator ekonomi dan pertumbuhan ekonomi saja yang penting tinggi, kita tidak pernah memikirkan tentang inflasi, namun sekarang harus karena kalau pertumbuhan ekonomi dihadapkan dengan inflasi maka kita selalu jalan ditempat,” katanya.

Ia mencontohkan sebagaimana data pada bulan Mei 2022 ini komulatif inflasi kita bulan Januari sampai bulan Mei 3,19 persen, sementara pertumbuhan ekonomi 2021 3,28, jadi kalau 3,28 dikurangi 3,19 berarti 0,09 saja labanya.

“Padahal seharusnya 1 persen nek pertumbuhan itu punya peran, punya dampak terhadap membuka peluang lapangan kerja. Karenanya, mari kita terus berupaya agar inflasi dapat kita tekan,” bebernya.

Untuk itu pula, Bupati H Anang Syakhfiani meminta kepada Kepala Bappeda Litbang dan SKPD terkait, khususnya yang terkait dengan ayam ras, bawang merah, kacang panjang, ayam dan telor ayam ras supaya bisa tidak lagi menjadi penyumbang penyebab internal inflasi di Tabalong.

“Konsepnya tentu bisa kita lakukan budidaya atau bisa beli dari luar dengan bekerjasama antar luar daerah, baik di dalam Wilayah Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,” tuturnya.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Tabalong, H Yuhani melaporkan, kegiatan rapat high level meeting TPID ini sekaligus rapat koordinasi TPID Kabupaten Tabalong.

“Bertujuan, pertama untuk meningkatkan sinergi dan kerjasama yang solid bagi seluruh stake holder yang terkait dengan pengendalian inflasi, serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tabalong. Kedua, mencarikan solusi dan inovasi program dalam mengatasi segala permasalahan yang terkait dengan pengendalian inflasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Peserta kegiatan melibatkan pihak Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, BPS, PT Pertamina, Bulog, BUMD, OPD, Perusahaan dan SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Tabalong.

Materi dan narasumber yang pertama strategi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia. Kemudian strategi pengendalian inflasi disampaikan Kepala BPS Kabupaten Tabalong.