TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menghadiri syukuran panen padi di Hamparan Kelompok Tani Bamban Desa Pudak Stegal Kecamatan Kelua, Selasa (20/9).

Kehadiran Bupati bersama Dandim 1008/Tabalong, Letkol Czi Catur Witanto, Kapolres Tabalong, AKBP Riza Muttaqin dan sejumlah pejabat terkait.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Tabalong bersama unsur Forkopimda, Kepala DTPH Provinsi Kalimantan Selatan, dan Kepala DKP2TPH Kabupaten Tabalong mengawali panen secara simbolis.

Kepala DKP2TPH, H M Mugeni melaporkan, panen padi tersebut adalah hasil panen padi rawa lebak melalui pertanaman musim kemarau 2022.

Dikatakannya, bahwa potensi lahan padi di Kabupaten Tabalong seluas 16.222 hektare yang terdiri sawah irigasi seluas 1.912 hektare, sawah tadah hujan seluas 8.491 hektare, rawa lebak seluas 6.684 hektare.

“Kemudian luas lahan padi gunung sangat berkurang dikarenakan para petani dilarang membakar lahan,” ujarnya.

Namun, ungkapnya, ke depan dengan pola supradin berbasis tanaman perkebunan, dari 60 ribu hektare kebun karet mudah-mudahan 5 atau 10 persen bisa dimanfaatkan untuk tanam padi gunung.

“Alhamdulillah, dari jumlah luas rawa lebak 6.684 hektar kalau hasilnya kita ratakan 4 ton saja per hektare, maka hasilnya sekitar 24 ribu ton,” bebernya.

“Kita sangat bersyukur sekali di Kabupaten Tabalong punya posisi tanam yang bagus, awal musim hujan tanam pada lahan gunung, pertengahan musim hujan kita tanam pada lahan tadah hujan, diujung kemarau yang panjang kita tanam pada sawah lebak,” tambahnya.

Untuk potensi lahan sawah lebak di Kecamatan Kelua ada sekitar1.041 hektare, dan khusus untuk lahan lebak di Desa Pudak Stegal yang melaksanakan panen hari ini ada 300 hektare, terbagi Pudak Stegal 165 hektare, Telaga Itar 145 hektare.

“Mudah-mudahan ini menjadi awal berkah bagi para petani di Wilayah Selatan Tabalong,” harapanya.

Dari hasil panen raya Kelompok Tani Bamban, ubinan sebesar 7.040 ton per hektare gabah kering.

Sementara Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan, patut mensyukuri karena di Indonesia ini bervariasi, ada yang gagal tanam, ada yang gagal panen akibat kemarau maupun banjir padahal saat ini dunia lagi krisis pangan.

“Tetapi alhamdulillah di Tabalong tidak, bahkan setiap panen padi pada bulan September dan Oktober biasanya harga beras di Tabalong turun, namun tahun ini harga beras malah naik yang berarti menguntungkan petani,” ujarnya.

“Tetapi yang perlu kita antisipasi adalah kemungkinan besar harga beras ini terus meningkat sehingga terjadi inflasi,” ungkapnya.

Bupati Tabalong berharap, dukungan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (DTPH) agar mendukung sarana dan prasarana untuk menunjang upaya meningkatkan hasil produksi pertanian dengan pola tanam dua kali setahun yang salah satunya adalah pembuatan embong.

Harapan Bupati Tabalong langsung diamini kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (DTPH) Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan pihaknya akan mengalokasikan dana untuk pembuatan 1 embong di Desa Pudak Stegal dan insya allah untuk kegiatan-kegiatan pertanian lainnya akan diberikan bantuan.

“Kenapa, Tabalong harus mendapatkan porsi, karena Tabalong adalah pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN). Kita harus memanfaatkan kesempatan yang ada, agar tidak tertinggal dan menjadikan Tabalong yang lebih baik sebagai daerah penyangga IKN,” pungkasnya.