TANJUNG, metro7.co.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabalong menyampaikan laporan akhir master plan perencanaan revitalisasi dan pembangunan pasar di Kecamatan Kelua, Tanjung, Murung Pudak dan Kecamatan Haruai. Penyampaian laporan oleh konsultan perencana dilaksanakan, Senin (5/07/2021) bertempat di Aula Wisma Ramu Bersinar, Pendopo Pembataan Tanjung.

Kepala Disperindag Kabupaten Tabalong, Husin Ansari menyampaikan ekspose bahwa kondisi umum pasar rakyat atau pasar tradisional yang jumlahnya 28 pasar di Kabupaten Tabalong, ada 2 pasar tipe A dan sisanya tipe B dan C, kondisi secara zonasi masih belum tertata masalah kekumuhannya, penataan lingkungannya masih belum teratur dan sistem pengelolaan sampahnya juga kurang bagus.

“Sedangkan pesaing-pesaing pasar tradisional kita di Tabalong saat ini banyak juga pedagang yang keliling kerumah-rumah,” ujarnya.

Sesuai dengan RKPD tahun 2022 program pemulihan diarahkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. “Sebagaimana ilmu ekonomi bagaimana kita meningkatkan PDRB, bagaimana kita bisa meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga PDRB juga bisa meningkat, termasuk investasi, dan pengeluaran pemerintah,” ujarnya.

Lanjut, pihaknya ingin menciptakan pasar rakyat yang berkelanjutan sebagai objek destinasi wisata. dimana pasar itu bukan saja sebagai tempat belanja, tetapi tempat wisata. “Konsep seperti itu yang ingin kita jabarkan kedalam perencanaan-perencanaan seperti yang kita buat ini,” kata Husin.

RPJMD disperindag 2020 -2024 yang sudah diusulkan dalam perubahan RPJMD ini, kita ingin mewujudkan pasar rakyat sebagai yang ber SNI 8152 tahun 2021.

“Jadi, kita harapkan 28 pasar rakyat ini semuanya ber SNI tapi bertahap, dimulai Pasar Tanjung dan Pasar Kelua, untuk itu pula akan ada pasar yang akan ditertibkan, seperti pembongkaran bangunan-bangunan,” ujarnya.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam arahannya menyampaikan, bahwa dalam teori pasar harus dimulai dari embrio, atau kalau zaman dahulu dikenal dengan istilah barter dua orang, tiga orang, empat orang dan akhirnya berkembang menjadi pasar.
“Seperti halnya pasar kecil di Sulingan kalau kita bangun maka akan jadi pasar, karena sudah ada embrionya, begitu pula dengan pasar Wirang disana sudah ada embrionya, harus menjadi rest area,” ujar Bupati H Anang Syakhfiani.

Lanjutnya, Anang mengungkapkan, kedepan pasar mingguan Wirang akan menjadi pasar harian, ini perlu didiskusikan. Untuk pasar Tanjung, Bupati Anang berkeinginan nantinya yang dipertahankan adalah pedagang ikan, buah dan sayur-mayur.

“Yang lainnya seperti pedagang kelontongan, obat dan yang lainnya akan kita pindahkan ke belakang gedung pusat informasi dan pembangunan supaya mereka bisa berjualan sampai jam 10.00 atau 11.00, tetapi kalau memang harus kita pindah, maka kita harus membangun ground center baru, pusat pertumbuhan baru,” ungkapnya.

Terkait pasar Tanjung ini yang sebenarnya merupakan pasar induk, ada perubahan paradigma apa yang disebut dengan konsep kebiasaan perilaku konsumen dan kebiasaan konsumen ini sudah bertransformasi di Tabalong, terlebih-lebih sejak pandemi Covid-19.

Bupati Anang meminta agar dalam menyusun dan membuat desain pasar Tanjung khususnya, agar mepertimbangkan segala sesuatunya terkait pasar

Pada kegiatan ini melibatkan Sekda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala SKPD, Kepala Bagian Perekonomian, Camat Kelua, Tanjung, Murung Pudak, Haruai dan Konsultan Perencana.*