TANJUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tabalong adakan penguatan program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) pada setiap lini sektor, pada Kamis (14/9/2023) di Aula Tanjung Puri.

Diketahui, Kabupaten Tabalong terdiri dari 121 desa dan 10 kelurahan, hanya ada 24 desa berstatus Kampung Keluarga Berencana. Akan tetapi pada tahun 2024 nanti statusnya se Tabalong akan di tetapkan menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.

Hal ini didasari oleh Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia Nomor 843.4/2879/SJ tanggal 15 April 2020 Kampung Keluarga Berencana berubah menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.

Kepala DP3AP2KB, H Rusmadi menerangkan tujuan dilakakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Konvergensi lintas sektor dalam membangun dan meningkatkan kualitas Suumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara terintegrasi dan konvergen antar lintas sektor. Lalu disinergikan dengan kegiatan di desa maupun kelurahan.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan mengingat di tahun 2024 ini seluruhnya desa dan kelurahan akan menjadi kampung keluarga berkualitas.

“Kita di tahun 2024 ini seluruhnya menjadi kampung keluarga yang berkualitas,” terang Rusmadi kepada metro7.

Selain itu, ia menerangkan Kampung Keluarga Berkualitasa ini sekarang tidak hanya Dinas DP3AP2KB yang memegang. Tapi semua sektor di antaranya termasuk Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menjadikan kampung keluarga yang berkualitas.

Melalui kegiatan ini pula, Rusmadi mengharapkan semoga ini benar-benar bisa di mengerti terkait maksud dan tujuan dari Kampung Keluarga Berkualitas ini. Stake holder terkait tahu mau berbuat apa untuk apa. Sehingga meniciptakan Kampung Keluarga yang berkualitas sesuai dengan programnya masing-masing nanti.

Selanjutnya, ia menjelaskan Kampung Keluarga Berkualitas ini indikatornya bertambah dari Kampung Keluarga Berencana sebelumnya, yang hanya berkisar di sektor Keluarga Berancana saja.

“Bukan hanya berkisar di sektor KB saja tetapi peningkatan kualitas keluarga. Seperti peningkatan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan menyangkut kualitas keluarga itu sendiri,” pungkasnya. ***