TANJUNG – Kabupaten Tabalong akan segera berbenah diri sehubungan telah ditetapkannya Ibu Kota Negara ( IKN) di Kalimantan Timur yang akan dipusatkan di Kabupaten Panajam Paser Utara ( PPU) dan Kutai Kartanegara.

“Tabalong akan menjadi interlin, bisa diartikan sebagai penyangga atau bagian belakang, kemudin sebagai pedalaman.
Dari tiga pengertian interline ini, saya lebih cenderung menyiapkan Tabalong ini sebagai pedalamannya ibu kota penyangga,” kata Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani dalam acara expose laporan pendahuluan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tabalong di Aula Penghulu Rasyid Kantor Pemerintah Kabupaten Tabalong Rabu tadi.

Daikatakannya, jika diartikan bagian belakang maka Tabalong akan menjadi pelengkap, jadi lebih cenderung sebagai pedalaman saja dan harus sebagai penghasil atau supplayer, misalnya dari hasil-hasil pertanian.

“Apa yang sudah kita lakukan harus kita kembangkan. Kalau memang resmi pada tahun 2024 Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur ditempati, saya yakin rencana pembangunan rel kereta api tahun 2022 akan dipercepat, saya juga memperediksi jalan tool juga akan dibangun,” Katanya lagi.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Tabalong akan memprogramkan pembangunan Tanjung Green City di lahan seluas 110 hektar, yang pembebasan lahannya maksimal 80 hektar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tabalong HM Noor Rifani mengatakan, Kegiatan ekspose laporan pendahuluan revisi RTRW 2019-2024 sekaligus konsultasi publik yang melibatkan pihak konsultan PT Kinarya Alam Raya Banjarmasin dan semua stake holder terkait.

Kegiatan lima tahunan ini kebetulan momennya ada dua hal yaitu yang pertama terkait RPJMD Kabupaten Tabalong 2019-2024 sebagaimana visi misi bupati terpilih, dan kebijakan nasional tentang perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Tentu saja ini sangat penting bagi daerah khususnya Kabupaten Tabalong, secara geografis berdekatan langsung dengan Kabupaten Panajam Paser Utara.

“Kita akan meningkatkan Tabalong sebagai kota Pendidikan dan bidang-bidang lainnya sebagai support dan konstribudi untuk Ibu Kota Negara,” Katanya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabalong H Jurni mengapresiasi dilibatkan pihak DPRD dalam kegiatan tevisi RTRW yang ada di Kabupaten Tabalong.

Terkait penetapan Ibu Kota Negara yang dipastikan di Kabupaten Panajam, tentu hal ini sangat diuntungkan.

Panajam merupakan pintu masuknya Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur sendiri.

Dengan adanya ibu kota negara nanti dipastikan penduduk yang masuk ke Panajam yang PNS saja mencapai 1,5 juta, kalau mereka masing-masing membawa keluarga 3 orang maka penduduk disana akan bertambah 4,5 juta orang.

Dengan bertambahnya penduduk tentu akan ada aktivitasnya ke Tabalong ataupun melewati Tabalong, sehingga akan berdampak terhadap kegiatan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, lebih-lebih pemerintah pusat akan meningkatkan pembangunan insfrastruktur berupa jalan. (metro7/via).