TANJUNG – Sebanyak 21 orang peserta yang memiliki usaha dibidang usaha tani dan pengolahan makanan di Kecamatan Kelua, mengikuti pelatihan pengolahan produk pangan hortikultura.

Pelatihan diselenggarakan belum lama tadi ditempat usaha KWT Ratu Zaleha sebagai salah satu UKM mitra Lembaga Pengembangan Bisnis Pama Banua Lima (LPB PBL).

Tepatnya di Desa Karangan Putih Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong, pelatihan selama dua hari itu menghadirkan Instruktur Kausar Ali, salah satu UKM Mitra LPB Baprida yang telah sukses dalam usaha pengolahan cabai, dan memiliki produk yang sudah dipasarkan seperti sambal acan, sambal bawang, minyak cabai, dan bubuk cabai.

Rangkaian kegiatan pelatihan tersebut dimulai dengan acara pembukaan yang secara resmi dibuka oleh CSR Officer PT Pamapersada Nusantara Distrik Adaro, Bayu Handoko.

Kemudian dilanjutkan sambutan sekaligus sosialisasi program LPB PBL oleh Koordinator LPB PBL, Amirullah.

Hari pertama kegiatan pelatihan diisi dengan penyampaian materi mengenai peluang bisnis olahan cabai, dilanjutkan dengan praktik pembuatan minyak cabai dan sambal acan (terasi) hingga diakhiri dengan perhitungan sambal bawang dan abon cabai, serta cara pengemasan dan perhitungan HPP dan pada akhir acara peserta pelatihan bersama dengan Instruktur dan Tim LPB PBL melakukan diskusi terkait dengan rangkaian proses pelatihan, serta rencana tindak lanjut setelah pelatihan.

Amirullah mengatakan, inti dari hasil diskusi tersebut yaitu adanya kometmen peserta untuk kerjasama dalam membuat produk olahan cabai, dan dengan adanya kerjasama antara UKM pengolahan dengan UKM bidang usaha tani agar terbentuknya mutualisme usaha, terutama dalam hal penyediaan bahan baku, selain itu, UKM dibantu LPB untuk merencanakan pengadaan kemasan dan labeling yang baik dengan harga yang terjangkau, serta merencanakan untuk pendaftaran ijin P-IRT.

Pelatihan pengolahan produk hortikultura merupakan salah satu program LPB Pama Banua Lima yang dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada UKM mitra binaan LPB PBL mengenai penanganan hasil produk hortikultura, agar memiliki nilai tambah produk serta mempertahankan nilai tawar produk melalui pembuatan produk olahan.

Pelatihan pengolahan tersebut difokoskan pada komoditas cabai dikarenakan komoditas ini merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Tabalong.

Sedangkan tujuan pengolahan cabai sendiri adalah sebagai salah satu strategi dalam mempertahankan nilai tawar cabai yang mampu terjangkau oleh masyarakat.

“Dimana ketika harga cabai tinggi dan tetap menguntungkan petani daerah kita ketika terjadi anjloknya harga,” jelas Amirullah. (metro7/via).