TANJUNG, metro7.co.id – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman di wilayah rawan, sehingga perlu meningkatkan pengawasan dari petugas maupun masyarakat.

Pada hari Jumat malam, (18/09), menindaklanjuti titik api yang terpantau dari satelit, dipimpin Danramil 02/Haruai Kapten Arm Rikin bersama anggota dan Babinsa langsung melakukan pengecekan lokasi sesuai titik koordinat yang terdeteksi.

Diantaranya dua titik di Desa Nawin RT. 08 Kecamatan Haruai dan lainnya lagi dua titik di Desa Marindi RT. 07 Kecamatan Haruai.

Dari hasil pengecekan di titik hotspot pertama, Desa Nawin RT. 08, api yang membakar lahan di lokasi tersebut sudah padam, dan hanya tersisa bara api di sekitar pohon karet dan kayu hutan.

Petugas pun langsung melakukan tindakan dengan mematikan sisa-sisa api yang masih menyala dan tindak meninggalkan lokasi hingga api benar-benar padam.

Sementara itu di titik hotspot kedua, saat ditelusuri titik api tidak terjangkau karena kendala lokasi yang tidak dapat dilalui, oleh karena itu Babinsa melaksanakan pemantauan dan perkembangannya melalui internet.

Selepas penanganan di lapangan Babinsa Koramil 02/Haruai langsung melaporkan hasil pengecekan dilapangan, dilanjutkan dengan berkoordinasi dengan pihak Polsek dan Aparat Desa setempat.

Saat ini penyebab kebakaran hutan masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara kebakaran tersebut disebabkan oleh warga yang sengaja membakar untuk membuka lahan baru.

“Kebakaran sangat rawan terjadi terutama saat musim kemarau, jadi kita harapkan masyarakat bersama-sama saling menjaga dan saling mengingatkan antar warga untuk tidak membakar pada saat membuka lahan baru,” tegas Danramil 02/Haruai memberikan imbauan.

Danramil 02/Haruai berharap masyarakat dapat mengerti dan sadar apa yang telah disampaikan. “Kami selaku Danramil dan Babinsa akan terus melakukan patroli sebagai upaya pencegahan Karhutla di wilayah,” katanya. ***