TANJUNG, metro7.co.id – Yuniar (22) ibu dari bayi yang sejak lahir hanya diberi air tajin oleh keluarganya di Kompleks CPI 3 Block C no 2, Kelurahan Mabuun, Tabalong menggugah pengurus Masjid Almukhlisin.

Mereka mengirimkan 2 karung beras dengan jumlah berat 50 kilo gram, pokok bayi, dan ukuran dewasa serta sejumlah uang tunai untuk meringankan keluarga kurang mampu tersebut, Rabu (26/10) kemarin.

Beras dan uang tunai tersebut diantarkan oleh Ketua Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Erlina Effendi Ilas dan diterima langsung oleh keluarga tersebut.

“Bantuan dari Masjid Almukhlisin langsung diterima dari keluarga Yuniar. Bantuan juga ada dari komunitas Sijum, GJB dan KS2 Tabalong untuk sembako. Semoga bisa meringankan dan membantu susu bayi yang tak sempat merasakan asi ibunya,” ujar Erlina Effendi Ilas.

Selain Almukhlisin komunitas – komunitas sosial yang selama ini aktif di Tabalong juga menaruh perhatian seperti Komunitas Nasi Jumat (Sijum) dan Gerakan Jumat Berkah (GJB).

Diketahui Yuniar, ibu muda itu terbaring tak berdaya. Kelumpuhan menderanya setelah melahirkan beberapa bulan lalu. Ujian yang menimpanya seolah penyempurna kehidupannya yang papa. Apalagi suaminya hanya bekerja sebagai buruh pabrik dan mereka pun tinggal di rumah pinjaman orang lain.

Kelumpuhan praktis membuatnya tak sempat membelai darah dagingnya yang lahir secara prematur di rumahnya sendiri. Tak ada air susu yang mengalir. Tak ada susu yang terbeli oleh keluarganya.

“Selama ini bayinya hidup bertahan hidup dengan minum air tajin, rebusan air beras yang disaring. Ibu bayi masih lumpuh pasca melahirkan, sementara bayi diurus neneknya. Jika menanak nasi, air rebusan beras diambil untuk susu cucunya,” beber Erlina.

Perempuan yang juga salah satu pembina di Majelis Taklim Nurul Anwar Kambitin ini mengatakan bahwa hidup seseorang tak pernah meminta untuk tercipta seperti Yuniar.

Hanya saja Tuhan saat ini sedang tidak hanya menguji Yuniar, tapi juga Tuhan menguji keluarga, tetangganya, aparat perintahnya dan semua pihak untuk memiliki sikap peduli kepada sesama.

Sementara, ibu kandung Yuniar, mengucapkan terimakasihnya dengan haru atas apa yang sudah diberikan oleh masjid warga Muhammadiyah Tabalong tersebut. Ia hanya berharap bantuan itu menguatkan mereka menghadapi ujian yang keluarganya jalani.

“Semoga anak kami cepat pulih dari kelumpuhan dan dapat memberi air susu kepada bayinya,” tutup sang nenek.***