TANJUNG – Publik Kabupaten Tabalong terkejut ada 17 orang hasil rapid test yang menunjukkan reaktif atau positif menurut versi tes cepat covid-19.

Masyarakat pun berharap pada hasil pemeriksaan swab tes selanjutnya ada perubahan menjadi negatif atau tidak terkonfirmasi virus corona.

Sebagaimana data yang didapat metro7, dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tabalong disebutkan hasil rapid test kedua di Tabalong ada 17 orang dari 40 orang yang sudah rapid test hasilnya menunjukan reaktif dan selebihnya menunjukan hasil non reaktif.

“Jujur saya sangat khawatir kabar ada 17 orang warga Tabalong hasil pemeriksaan rapid test reaktif, kita harapkan saja nantinya tidak positif, ya mudah-mudahan itu berubah saat tes laboratorium nanti,” kata Warto warga Murung Pudak saat dimintai pendapatnya kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Senada juga diucapkan Yanti warga Tanjung, dia mengajak masyarakat mendo’akan supaya 17 warga dari tes cepat hasilnya reaktif itu bisa cepat pulih dan tetap optimis bukan tertular virus corona.

“Mudahan ada mukjizat mereka (17 orang hasil reaktif saat rapid test) bukan postif terjangkit corona,” lirihnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, rapid test kedua kali di Tabalong ini dilakukan berdasarkan pelacakan atau tracing orang-orang yang kontak dengan pasien terkonfirmasinya positif Covid-19 yakni warga Kecamatan Muara Harus umur 74 tahun yang saat ini dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.

Dari hasil pelacakan maka didapat ada 50 orang diantaranya yang berstatus ODP bergejala dan satu rombongan berangkat ke acara Ijtima Ulama Gowa Sulawesi Selatan, serta keluarga pasien positif ditambah warga sekitar yang ikut kontak dan petugas medis yang sebelumnya sempat memeriksa pasien positif akan dilakukan pemeriksaan rapid test oleh tim Gugus Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabalong.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Tabalong, dr Taufiqurrahman menegaskan bahwa hasil rapid test bukan standar pasti dalam menetapkan positif atau tidak, tapi tetap berdasarkan swab test atau laboratorium.

“Rapid test kita lakukan sebagai langkah kewaspadaan,” katanya. (metro7)