TANJUNG – Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Kabupaten Tabalong hingga saat ini masih terus melakukan segala cara dan upaya untuk menghentikan atau memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 atau virus corona. Namun demikian, seiring dengan upaya tersebut, masyarakat justru terus disuguhi berbagai macam kabar bohong alias hoaks yang beredar di media sosial (medsos) sehingga berdampak muncul kepanikan.

Diantara hoax yang beredar di Tabalong diantaranya isu adanya mahasiswa Bumi Sarabakawa yang pulang belajar dari Cina tertular corona, juga isu banyak pekerja asal Cina di PT Conch positif corona, lalu adanya isu ada salah satu karyawan perusahaan batubara positif corna, adanya isu penutupan seluruh pasar gegara corona, serta adanya salah seorang warga di Kecamatan Pugaan terpapar corona, lalu adanya informasi hoax beredar data hasil skrining di perbatasan Tabalong yang positif corona dan isu hoax terakhir yakni penjualan karet masyarakat dihentikan.

Menyikapi adanya informasi hoax yang berdampak kepanikan masyarakat, publik di Tabalong meminta pemerintah daerah khususnya pihak kepolisian menindak tegas para pelaku pembuat dan penyebar hoax.

“Iya banyak sekali hoax terkait virus corona yang beredar, khususnya di grup-grup WA. Kami meminta agar Polres Tabalong mengambil tindakan tegas kepada pelaku,” kata Syafiq warga Tanjung yang mengaku sempat percaya informasi-informasi hoax yang beredar, Jum’at (27/3/2020).

Hal senada juga diungkapkan Upik warga lainnya yang meminta menindak para pelaku hoax virus corona pembuat resah masyarakat. Diakuinya diantara informasi hoax yang cukup meresahkan yakni informasi tidak adanya yang mau beli karet masyarakat serta pasar-pasar ditutup akibat adanya warga yang positif corona.

“Tindak tegas aja pelakunya, membuat onar dan meresahkan kami sebagai warga,” pintanya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabalong, Sabirin HA Syukran Nafis turut mengecam pelaku pembuat atau penyebar hoax terkait virus corona. Ia turut mendukung agar para pelaku ditindak hukum.

Ia juga meminta masyarakat hati-hati atau jangan mudah percaya saat mendapatkan informasi. Sebab, kalau tidak bijak dan hati-hati, maka dipastikan dengan mudah termakan tipuan hoax bahkan ikut menyebarkan informasi palsu dan tentunya akan sangat merugikan bagi pihak lain khususnya masyarakat awam.

“Saya juga sudah meminta kawan-kawan wartawan di Tabalong untuk lebih giat menginformasikan berita-berita bermanfaat, khususnya berita untuk menangkal atau melawan hoax yang beredar,” katanya.

Sebelumnya Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani juga sudah membuat surat edaran untuk meniadakan berita dan informasi hoax dari ASN terkait virus covid-19.

Hal ini menurut Bupati Anang penting, apalagi terkait mengantisipasi informasi hoax terkait penyebaran virus corona agar tidak menambah panik masyarakat.

Ia juga mengimbau jika ada informasi berkaitan dengan penyebaran virus corona atau ada warga masyarakat yang terindikasi terkena, maka diarahkan atau disampaikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Virus Corona yang dipimpin Sekda Tabalong, atau langsung ke Posko di Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat. (metro7)