TANJUNG – Perayaan takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri di Tabalong tahun 2020 akan berbeda karena pandemi Covid-19 dilarang mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak.

“Demi mempertahankan Tabalong tetap berstatus 0 positif kita harus selalu menjaga protokol kesehatan,” kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tabalong Ahmad Surkati, Rabu (20/5/2020).

Meski menghimbau tidak melakukan pawai keliling malam takbiran, masih diperbolehkan melakukan takbiran melalui pengeras suara di mesjid atau tempat ibadah. Namun dengan ketentuan jamaahnya tidak lebih dari 5 – 10 orang.

“Menurut ketentuan takbiran masih dibolehkan di mesjid dan tempat ibadah, itupun dengan catatan jamaahnya tidak lebih dari 10 orang,” katanya.

Surkati menghimbau seluruh masyarakat Tabalong agar pada malam takbiran tidak keluyuran apalagi berkumpul disuatu tempat ramai, karena meski Tabalong 0 positif tetapi daerah sekitar terus melonjak angka kenaikannya.

“Kita masih belum aman karena jumlah angka positif Corona di Kalsel terus bertambah karena itu Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar malam takbiran tidak keluyuran apalagi berkumpul disuatu tempat ramai tanpa menjaga jarak,” himbaunya. (metro7/dlh)