Nasib Ati Bikin Miris Hati, Tak Punya Duit, 6 Bulan Didera Sakit
TANJUNG, metro7.co.id – Nasib Ati (37) bikin miris hati. Gadis asal Desa Pulau Ku’u Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong ini terbarung sakit. Perutnya membesar melebihi tubuhnya sendiri. Saking besarnya perutnya retak dan mengeluarkan cairan. Sudah 6 bulan Ati menahan sakit karena tak ada duit menjalani rujukan ke Rumah Sakit Ulin.
“Harusnya 6 bulan lalu menjalani rujukan ke RS Ulin Banjarmasin, tapi gak ada duit buat menjalani rujukan tersebut, walaupun Ati memiliki BPJS warga tak mampu,” beber Ketua Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Erlina Effendi Ilas, menirukan alasan yang disampaikan, Mardiyah, Ibunya Ati, Selasa (22/12)
Kondisi Ati yang memprihatinkan tersebut dikhabarkan Bendehara Pemerintahan Desa setempat pada 21 Desember 2020 kepada KS2.
KS2 langsung menghubungi seorang dokter spesialis tertentu di RSUD Badaruddin Tanjung dengan mengirimkan beberapa foto Ati yang sudah tidak berdaya. Dokter minta sesegeranya dikirim ke RSUD Badaruddin.
Ditemani Kasat Binmas Polres Tabalong, Iptu Salahuddin, KS2 meluncur ke rumah Ati, dibersamai oleh relawan lainya, Bara dan MRI. Di rumah Ati sudah menunggu pihak keluarga dan aparat desa.
Kepada keluarga dan pihak desa, para relawan meminta untuk mempersiapkan diri agar dibawa ke UGD, karena dokter spesialisnya menunggu. Relawan juga menyerahkan dana bantuan untuk keluarga guna mempersiapkan evakuasi.
Kini Ati sudah masuk ke UGD, langsung diantar oleh ambulance desa dan dikawal oleh Sekdesnya, Halik Mawardi.
“Keluarga Ati hidup di bawah garis kemiskinan. Beli beras pun ibunya secara harian dan belinya per kilo an,” jelas Sekdes Pulau Ku’u, Halik Mawardi
Ati dipastikan akan menjalani perawatan dan diobservasi di RSUD Badaruddin Tanjung, termasuk akan dilakukan transfusi darah, karena kondisi Ati memang sedang membutuhkannya.
“Kedepan kita pikirkan support yang dibutuhkan selama rujukan ke RSUD Ulin Banjarmasin. Potensinya kemungkinan kesana, mengingat pasien 6 bulan lalu harusnya menjalani rujukan tapi tidka dilakukan,” ujar Erlina Effendi.
Menurut Erlina, jika nanti dirujuk, pihaknya bisa memfasilitasi untuk tinggal di Rumah Singgah PPA di Banjar Baru atau Banjarmasin. Selama ini sudah ada beberapa orang pasien kanker tidak mampu yang terbantu dengan rumah singgah itu. Bahkan relawan PPA juga memberikan support makanan. ***