TANJUNG, metro7.co.id – Banjir melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Tabalong dan beberapa rumah warga terendam.

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian, melalui Iptu Sutargo, PS. Kasi Humas Polres Tabalong menyampaikan perkembangan debit air sungai Tabalong meluap, Selasa (14/03/2023) siang.

“Terdata dari malam tadi Kecamatan Haruai terpantau rumah warga yang terdampak banjir di Desa Nawin Rt 04 sebanyak 20 KK, di Rt 05 berjumlah 45 KK. kemudian di Desa Halong terdampak banjir di Rt 01 sebanyak 70 KK, Rt. 02 20 KK, Rt. 04 15 KK dan di Rt 05 45 KK,” ujarnya.

Akses jalan mulai Desa Mahe sampai Desa Wirang saat ini masih belum bisa dilalui karena diperbatasan Desa Suput dengan Desa Halong dan Desa Nawin kedalaman air sekitar 90 – 120 Cm.

“Tadi malam Petugas gabungan dan relawan bersama – sama membagikan makanan kepada warga yang masih bertahan di rumahnya yang terdampak banjir namun sekarang perkembangan debit air di wilayah Desa di Kecamatan Haruai hingga siang ini sudah mengalami penurunan,” jelasnya.

Kemudian di wilayah Kecamatan Bintang Ara debit air sungai sudah mengalami penurunan, akses jalan pun sudah bisa dilalui.

“Di wilayah Tengah Tabalong, Kecamatan Murung Pudak dan Tanjung debit air mengalami kenaikan, dan tepatnya di Pangkalan Pamasiran Rt. 09 Kelurahan Belimbing, Kec. Murung Pudak terdampak banjir akibat luapan air sungai Tabalong,” ungkapnya.

Diketahui bahwa ketinggian air sekitar 30-150 cm dan kini merendam rumah warga 75 KK dan akses jalan tidak bisa dilewati R2 maupun R4.

Posko penanggulangan banjir pun sudah didirikan oleh warga Pangkalan Pamasiran di dekat lokasi tersebut.

“Selanjutnya, Kecamatan Tanjung, tepatnya di Kelurahan Tanjung Jalan Ujung Murung Rt. 04,05 debit air masih menggenangi jalan dan sebagian warga masih bertahan di kediaman masing – masing, rumah warga yang terdampak banjir di Rt. 04 sekitar 138 KK,” katanya.

“Kelurahan Hikun di Rt 01,02 debit air ketinggian 10 – 20 cm yang masih menggenangi jalan atau gang sekitar Rt tersebut dan kelurahan Agung Rt. 06 banjir merendam rumah warga 7 buah sebanyak 9 KK dan ketinggian air sekitar 20-50 cm,” lanjutnya.

Banjir pun masih merendam beberapa rumah di Desa Juai di Rt. 03 warga berjumlah 48 KK dan di Rt. 05 sebanyak 1 KK. Ketinggian air sekitar 20-50 cm dari lantai rumah warga dan Desa Garunggung, di Rt. 02 banjir merendam rumah warga 1 KK, Rt 03 6 KK, Rt. 04 7 KK, Rt. 06 1 KK, di perkirakan ketinggian air 20-30 cm dari lantai rumah warga dan warga pun masih bertahan dirumah masing – masing.

Rumah warga terdampak bencana banjir di Kecamatan Muara Harus, tepatnya di Desa Mantuil Rt. 01 5 KK, Rt. 02 2 KK dan Rt. 03 3 KK.

“Desa Manduin di jalan Desa yang menghubungkan Desa Manduin dan Desa Tantaringin tepatnya di bawah jembatan hauling PT. Adaro Indonesia terdapat titik genangan air sekitar 50 cm yang tidak dapat dilalui R2 dan R4,” ujarnya.

Sedangkan, Desa Tantaringin juga terdampak banjir di Rt. 1 4 KK, Rt. 2 4 KK, Rt. 3 9 KK, Rt. 4 6 KK, Rt. 5 21 KK dan Rt. 6 6 KK, ketinggian air sekitar 5-10 cm, dan rumah warga berada di bantaran sungai Tabalong, dan Desa Murung Karangan terdampak banjir di Rt 1 12 KK, Rt. 2 12 KK, Rt. 3 13 KK dan Rt. 4 14 KK. Ketinggian air 5-10 cm merendam rumah warga.

Dikabarkan bahwa Desa Madang terdampak banjir yakni akses jalan penghubung Desa Madang dan Desa Jirak Kecamatan Pugaan, ketinggian air sekitar 50 cm, namun akses jalan masih bisa dilalui.

Teruntuk Kecamatan Pugaaan di Desa Pugaan Rt. 01 terpantau sudah ada yang menggenangi rumah warga, namun warga masih bertahan di kediaman masing – masing.

Untuk di Kecamatan Banua Lawas akses jalan sudah terdampak banjir di Desa Sei Anyar. Ketinggian air sekitar 5-25 cm dan masih bisa dilalui warga setempat.

“Kami imbau kepada seluruh lapisan masyarakat, mari kita tingkatkan kewaspadaan untuk menjaga anak – anak kita agar tidak bermain banjir guna mencegah hal – hal yang tidak diinginkan (tenggelam), amankan barang berharga dan arus listrik dirumah saat terdampak banjir,” pungkas Sutargo. ***