TANJUNG – Rumah bidan Desa Kasiau Raya Kecamatan Murung Pudak Tabalong terlihat kotor dan terpantau kumuh atau tidak terawat diduga akibat bidan desa enggan tinggal dan jarang berada di rumah dinas untuk melayani Warga.

Hal tersebu ditanggapi serius Anggota DPRD Tabalong Komisi I dengan langsung melakukan sidak kerumah bidan desa yang dilaporkan warga tersebut.

Sesaat sampai di tempat tujuan wakil rakyat merasa bingung melihat rumah bidan terkunci dengan lantai teras kotor tak terawat mengindisikasikan rumah tidak ditinggali penghuninya dan benar apa yang dilporkan warga.

Dimana masyarakat banyak mengeluhkan dengan pelayanan bidan desa yang sering tidak berada ditempat. Padahal warga sangat menginginkan bidan desa menetap di desa mereka untuk memberikan pelayaanan kesehatan kepada warga.

Rombongan datang sekitar pukul 10 pagi tampak Polindes tersebut pintunya terkunci rapat dan tidak terlihat adanya aktifitas layanan kesehatan dan kotor.

Anggota Komisi I DPRD Tabalong Rini Irawanti menyayangkan tindakan indisipliner Bidan Desa Kasiau Raya, pihak DPRD hanya tidak ingin masyarakat di Desa Kasiu Raya ini tidak mendapatkan pelayanan dibidang kesehatan mengingat jarak ke rumah sakit cukup jauh.

“Informasi yang kami dapatkan adalah masyarakat setempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, yang mana bidan yang ditempatkan di Polindes tersebut sering tidak berada di tempat,” terangnya.

Bahkan nenurut Informasi didapat, ada ibu hamil yang kritis akibat tidak ada bidan saat akan melahirkan.

Komisi I dalam hal ini akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna menata kembali pelayanan sentral bagi masyarakat dan meminta sesegera mungkin memantau bidan bidan desa yang tidak serius bekerja apa lagi tenaga medis terutama bidan yang berkaitan langsung dengan nyawa manusia.

Kedatangan Komisi I di dampingi dua aparat Desa Kasiau Raya yang juga mengeluhkan keberadaan bidan desa selama ini.

Sementara itu Adha, Kepala Desa Kasiau Raya, membenarkan adanya keluhan warga tekait keberadaan bidan desa yang jarang ditempat.

Menurut Adha pelayanan tidak maksimal Bidan Desa ini sudah 10 tahun, bahkan sudah beberapa kali di laporkan namun belum ada tindakan.

“Warga dibuat bingung dengan bidan desa yang bertugas di desa ini. Apakah memang tidak ada atau bagaimana. Sebab setiap ada ibu-ibu hamil yang mau melahirkan atau warga yang ingin berobat, selama ini harus menempuh perjalanan lumayan menuju poskesmas,” katanya.

Sementara selain keluhan tenaga kesehatan, pihak warga juga mengeluhkan proses belajar mengajar pendidikan sekolah. Dimana saat sidak juga ditemukan adanya guru yang jarang masuk atau jarang mengajar anak murid di sekolah SD Kasiau Raya. (metro7/reza)