TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 81 orang siswa dan siswi SMAN 2 Tanjung Kabupaten Tabalong menerima tropy dan piagam juara bidang akademik semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Pemberian tropy dan piagam dilaksanakan Rabu (22/09/2021) di halaman depan Kantor SMAN 2 Tanjung.

Nampak terlihat keceriaan dan kegembiraan para pelajar saat menerima tropy dan piagam yang diberikan kepala sekolah, apalagi saat itu mereka didampingi orang tua wali murid masing-masing.

Kepala SMAN 2 Tanjung, H Hidayat mengatakan, penyerahan tropy dan piagam penghargaan adalah untuk siswa-siswi yang berpristasi di kelasnya, yaitu mereka yang memperoleh peringkat satu sampai peringkat tiga.

Tujuan diberikan tropy dan piagam ini adalah selain untuk memotivasi dirinya sendiri juga untuk memotivasi kawan-kawan sekelasnya.

“Mudah-mudahan kawan-kawannya yang lain juga termotivasi untuk mendapatkan seperti itu,” katanya.

Pemberian tropy dan piagam 3 orang untuk setiap kelas, dimana jumlah kelas di SMAN 2 Tanjung ada 27 kelas, dan masing-masing tingkat ada juara umum yaitu juara umum kelas X, kelas XI dan juara umum kelas XII.

H Hidayat menjelaskan, semestinya penyerahan tropy dan piagam ini dilakukan pada akhir bulan Juni 2021 lalu, namun dikarenakan situasi pandemi di awal bulan Juli juga diawal tahun ajaran terpaksa ditunda.

“Sekarang Tabalong ditetapkan PPKM level 2, baru kami memberanikan untuk memberikan tropy dan piagam secara bergilir,” ujarnya.

Dalam setiap penyerahan pemberian tropy dan piagam, pihak sekolah juga mengundang para orang tua wali murid, agar mereka bisa merasa lega atas pristasi anak-anaknya.

H Hidayat berharap terkait masalah pandemi mudah-mudahan bisa segera berakhir, karena sebenarnya menurutnya diawal tahun ajaran sekolah-sekolah tingkat SMA,SMK, SLB seharusnya sudah mendapat rekomendasi untuk melakukan PTM terbatas.

Jadi, untuk Tabalong sendiri baru SMAN 2 Tanjung yang mendapatkan rekomendasi, dan karena kondisi grafiknya naik lagi akibatnya ditunda untuk se Kalimantan Selatan.

Diharapkan bagi anak-anak peserta didik tetap semangat, walaupun ada beberapa kendala, terutama masalah geografis, apalagi di sekolah SMAN 2 Tanjung ini merata siswanya ada yang berasal dari Kalimantan Tengah, ada juga yang dari Kalimantan Timur.

“Namun, mereka tetap mengikuti penbelajaran secara daring maupun luring di rumah,” katanya.

Bagi siswa yang mengalami hambatan, kendala susah jaringan perangkat pembelajaran, dipersilahkan juga menyampaikan laporan secara langsung, baik hambatan-hambatan atau mungkin kendala -kendala teknis yang mereka hadapi baik secara daring maupun luring dirumah masing-masing, terutama ditempat mereka yang mengalami susah jangkauan jaringan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran bagi siswa yang menghadapi hambatan atau kendala ditempat tinggalnya, mereka diberikan kesempatan mengikuti pembelajan di sekolah selama 3 jam, dari jam 08.00 sampai jam 11.00., setiap hari ada 5 kelas saja yang mengikuti pembelajaran. ***