TANJUNG – Dinas Sosial (DinSos) Kabupaten Tabalong mengadakan Sosialisasi Program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) di Aula Wisma Tamu Bersinar Pendopo Pembataan Tanjung Rabu tadi, dengan melibatkan para Camat, Kasi Kesra Kecamatan, Kepala Desa/Lurah dan para Pekerja Sosial atau Tenaga Kerja Sosial Kecamatan Se Kabupaten Tabalong.

Kegiatan Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tabalong H.Mahdi Noor yang sekaligus memberikan paparan kebijakan pembangunan penanganan upaya menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Tabalong.

Sebagaimana pada 2015 angka kemiskinan berada diposisi diatas 10 % dan di tahun 2016 masih diatas 10 %, “khusus untuk wilayah Kalimantan Selatan posisi kita untuk Propinsi di Seluruh Indonesia masih terbilang aman, posisinya dibawah 5 %,” katanya.

Kemudian di tahun 2017 memang ada penurunan dan di tahun 2018 ini nanti posisinya seperti apa?. Oleh karena itu kita perlu mempelajari tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masih tingginya angka kemiskinan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabalong H.Yuhani menaparkan bagaimana strategi untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Tabalong, melalui program-program yang telah disampaikan kepala BAPPEDA banyak sekali program yang sudah dilakukan, tapi banyak pula yang belum berhasil, oleh karena itu ada strategi baru yaitu Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).

Sesuai dengan bahasanya SLRT ini akan memberikan layanan disamping juga memberikan rujukan kepada para penyandang masalah sosial.

H.Yuhani juga menjelaskan SLRT ini adalah satu lembaga yang dibentuk dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Jadi semua keluhan atau semua permasalahan sosial melalui SLRT dan itu ada Kesekretariatanya di Kabupaten atau di Dinas Sosial.

Disamping melayani bidang sosial juga dibantu fasilitator yang ada di Desa-Desa yang sudah dibekali dengan sarana penunjang tugas lapangan seperti hand phone yang memiliki aplikasi data terpadu, dimana mereka langsung turun kerumah-rumah untuk melakukan up-dateting data keluarga miskin termasuk melakukan pemotretan rumah dan isinya, termasuk asset lainnya, dan data tersebut dikirim aplikasi pusat SLRT di Dinas Sosial.

Selain itu ada kagi program baru membentuk PUSKESOS di tingkat Desa/Kelurahan yang fungsinya juga hampir sama dengan SLRT.

“Dengan dibentuknya PUSKESOS maka kita harapkan semua Kepala Desa dan Lurah bisa mengetahui persis data warga miskin di Desa/Kelurahan masing-masing, termasuk orang miskin yang masuk di dalam data supaya bisa diusulkan menggunakan data dan dimasukan ke data terpadu,” imbuhnya. (metro7/via).