TANJUNG, metro7.co.id – Tim verifikasi monitoring dan Evaluasi (Monev) Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) Pusat melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Tabalong terkait keberhasilan melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik G1R1J).

Kedatangan Tim Monev G1R1J Pusat, yang terdiri perwakilan Kemenkes, Kemendikbud, Kemkominfo, Kemendes PDTT dan Tim Provinsi, Rabu (23/11).

Tim dari perwakilan Kemenkes, Iriani Somad mengatakan, Tabalong adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang berhasil melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

“Kami dari Tim pusat memilih 5 Kabupaten/ kota seluruh Indonesia yang telah berhasil, dan sudah menjalankan program G1R1J, yang salah satunya Kabupaten Tabalong,” katanya.

G1R1J adalah merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya pencegahan transmisi DBD yang melibatkan peran aktif masyarakat, untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dilingkungan rumah tangga.

“Kami menilai dengan adanya inovasi yang dijalankan di Tabalong ini ternyata kasusnya persuasif secara naik turun, namun lebih cenderung menurun,” ujar Iriani.

Ia, menambahkan, sudah ada arah penurunan kasus DBD di Tabalong.
Pihaknya memonitoring dalam rangka ingin melihat langsung, apakah benar yang dilaksanakan itu bisa menurunkan kasus DBD.

Dalam kegiatan monitoring tersebut Tim melakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan Pemerintah Kabupaten Tabalong, Perwakilan Kecamatan, Kelurahan dan pihak Puskesmas.

“Jadi, kami Tim hanya ingin melihat apakah di Tabalong program G1R1J sudah dijalankan. Semoga Tabalong bisa memberikan sumbangsih ke tempat lain atas keberhasilannya, kami juga bisanya menyampaikan keberhasilan tersebut kepada Kabupaten lain se Indonesia,” bebernya.

Diketahui, sepanjang tahun 2022 ini, kasus DBD di Tabalong hanya terdapat 12 kasus, tanpa adanya angka kematian.

“Sementara untuk urutan di Kalsel, Tabalong saat ini berada di urutan 12 terendah dari 13 Kabupaten/Kota,” tutupnya.