TANJUNG, metro7.co.id – Demi menyampaikan aspirasi, Ratusan guru honorer dari tingkat SD dan SLTP di Kabupaten Tabalong menyambangi Kantor DPRD Tabalong, Senin (20/9/2021).

Para guru honorer tersebut mendatangi kantor DPRD Tabalong dengan niat menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar pemerintah pusat waktu lalu.

Guru honorer dari SMP Negeri 2 Upau, Lia Oktatani Siahaan mengungkapkan isi hati dari para pahlawan tanpa tanda jasa ini tentang permasalahan terkait guru honorer ini.

“Kita guru honorer yang digaji tidak sama dengan guru PNS itu harus turun seperti guru PNS. Dan dituntut harus punya kemampuan sama seperti guru PNS. Sedangkan dari pemerintah sendiri seolah olah tutup mata dengan keberadaan kami,” ungkap Lia dengan mata berkaca-kaca.

Disamping para guru honorer ini memanfaatkan uang dari hasil kerja keras mengajar, demi mempertahankan kebutuhan hidup, para guru honerer ini juga melakukan usaha diluar tugas mengajarnya juga.

“Kami harus berjuang dibidang lain, karena kalau cuma mengandalkan uang honorer, kami bisa hidup tidak?. Jangankan buat beli makan, buat beli pembalut saja kadang tidak cukup,” tandasnya.

Mereka berharap kepada pemerintah agar aspirasi mereka didengar. Pihak guru honorer ingin afirmasinya ditambahkan baik yang berusia 35 tahun ke atas maupun ke bawah.

Dilain itu, Wakil Ketua DPRD Tabalong, H Jurni menyatakan akan membawa dan mendiskusikan hal ini ke pemerintah pusat, dan juga diikuti beberapa perwakilan instansi terkait, dari komisi satu, serta delegasi guru honorer yang nantinya juga akan menyampaikan permasalahan.

“Kami insyaallah akan membawa intansi terkait, perwakilan guru honorer, dan komisi satu yang membidangi. Insya Allah mudah-mudahan dalam keadaan pandemi Covid-19 ini kita tetap dapat diterima,” ujar Jurni.*