BATULICIN – Pemerintah sepertinya perlu memantau harga tabung gas elpiji 3 Kg sesering mungkin. Pasalnya, fluktuasi harga kerap dijadikan peluang para pangkalan nakal untuk menjual harga tabung gas di atas harga eceran tertinggi (HET).

Metro7.co.id yang melakukan pemantauan menemukan banyak pangkalan memasang harga di atas HET. Hal ini menyusahkan warga utamanya yang berekonomi lemah.

Beberapa pangkalan resmi yang berada di wilayah Desa Manunggal Kecamatan Karang Bintang, Tanah Bumbu memang ditemukan menjual gas tabung hijau diatas HET.

Kepala Desa setempat, Pairan saat dikonfirmasi membenarkan adanya beberapa pangkalan elpiji 3 kg yang menjual diatas harga HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami akan segera memantau dan menertibkan pangkalan elpiji 3 kg yang menjual diatas harga HET diwilayah kami agar harga menjadi normal kembali” ungkap Pairan

Salah seorang pemilik pangkalan yang menjual Rp20 ribu mengaku menaikkan harga elpiji karena banyaknya tabung gas yang bocor dan beberapa tabung gas yang hilang, dan pihak Agen penyalur tidak mau bertanggung jawab untuk mengganti tabung yang bocor tersebut.

“Saya jual Rp.20 ribu sebab dikarenakan ada tabung bocor dan hilang dan pihak Agen Penyalur tidak mau bertanggung jawab untuk mengganti tabung tersebut” ungkap salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 kg resmi tersebut.

Padahal di depan pangkalan masih ada harga resmi yang tercantum HET Rp18.000. sesuai SK Bupati 188.46/68/EKO/2016.

Sementara sampai berita ini turun agen penyalur elpiji belum bisa di konfirmasi. (metro7/khairil)