SHM-MAR Kembalikan Program Idaman, Berobat Gratis Cukup dengan KTP
TANAH BUMBU, metro7.co.id – Calon Bupati (Cabup) nomor urut 1,Syafruddin H Maming (SHM) kembali menyampaikan komitmennya menjalankan sederet program pro rakyat yang pernah dirasakan masyarakat dimasa kepemimpinan Mardani H Maming.
Hal itu ditegaskan kembali Syafruddin H Maming dihadapan warga Kelurahan Batulicin dalam kampanye bersama Ketua Tim pemenangan SHM-MAR, Mardani H Maming,Sabtu (24/10/20)
Mengamini apa yang disampaikan Syafruddin, Mardani yang pernah menjadi Bupati Tanbu dua periode itu meyakinkan warga bahwa paslon SHM-MAR akan mengembalikan lagi program idaman masyarakat satu diantaranya program pengobatan gratis melalui alokasi anggaran APBD jika SHM-MAR terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati.
Menurutnya, program pengobatan gratis cukup dengan KTP itu pernah dirasakan masyarakat saat dirinya dipercaya menjadi Bupati Tanah Bumbu sejak 2010,melalui program Jamkesda yang anggarannya mencapai Rp 60 miliar setahun
”Saya hadir di sini sebagai Jurkam pasangan nomor urut 1 SHM-MAR, jika SHM terpilih sebagai Bupati, progam kesehatan berobat gratis menggunakan KTP akan kita kembalikan lagi,” janji Mardani.
Mardani menegaskan,sama seperti keinginan calon nomor 1 SHM,dirinya juga dulu menjadi Bupati untuk bisa membantu orang banyak, hingga lahir kebijakan berobat gratis hanya menggunakan KTP agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Dalam kampanye di Kelurahan Batulicin ini, dia juga menjelaskan sederet program paslon nomor1 SHM-MAR, di antaranya program beasiswa untuk 1000 mahasiswa hingga S3 serta pembangunan infrastruktur jalan lingkungan di desa hingga penyelesaian persoalan agraria warga.
Dalam kesempatan itu,Mardani kembali menepis isu yang menyebut dirinya dulu menduduki jabatan Kepala daerah untuk memperkaya diri. Dirinya yakin orang Batulicin sudah tahu semua siapa ia dan keluarganya.
”Karena itu dimasa saya jadi Bupati, saya tidak mengambil gaji Bupati,tidak menganggarkan mobil Dinas Bupati,tidak menganggarkan rumah jabatan Bupati. Kenapa ? Karena saya sudah merasa memiliki dari fasilitas keluarga saja sudah cukup,” pungkasnya. ***