BATULICIN, metro7.co.id — Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar menegaskan komitmen Pemkab untuk menurunkan angka stunting dengan pendekatan lintas sektoral yang terintegrasi.

Hal itu diungkapnya pada acara Rembuk Stunting Tahun 2024 di Mahligai Bersujud, Selasa (2/4/2024), di Mahligai Bersujud Kapet, dengan tema “Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tanah Bumbu”.

Berdasarkan data SSGI (Survei Studi Gizi Indonesia), prevalensi stunting di Tanbu mengalami penurunan dari 18,7 persen pada 2021 menjadi 16,1 persen tahun 2022.

Meskipun mengalami penurunan, angka stunting di Tanah Bumbu masih di atas target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen pada 2024.

Zairullah menekankan, pentingnya penanganan stunting melalui perbaikan pola asuh, sanitasi, air bersih, dan gizi yang memadai.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, seperti kesadaran masyarakat yang masih kurang, ia menegaskan perlunya upaya serius untuk menangani stunting guna memastikan generasi masa depan tercukupi kebutuhan kesehatan dan gizi mereka.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Bumbu Hj Wahyu Windarti juga menekankan pentingnya strategi seperti pendekatan keluarga, intervensi gizi.

“Koordinasi lintas sektor dalam penanganan stunting, peran keluarga dan masyarakat diakui sebagai kunci dalam mendukung program penanganan stunting, dengan mendorong pola hidup sehat dan menghindari pernikahan dini,” ungkap Wahyu Windarti.

Sebagaimana yang seriung digaungkan di Radio Swara Bersujud milik Pemkab Tanah Bumbu dengan iklan layanan masyarakat.

“Mari cegah stunting sejak dini,” ucap Wahyu Windarti Zairullah. ***