Tanbu Evaluasi Program Intervensi Keluarga Berisiko Stunting
BATULICIN, metro7.co.id — Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu, menggelar pertemuan identifikasi kasus stunting untuk mengevaluasi program intervensi yang dilakukan terhadap keluarga beresiko dalam upaya percepatan penurunan stunting tahun 2022, di Ruang Balai Litbangkes Tanbu, Rabu (7/12/2022).
Kepala Dinas P3AP2KB, Hj. Narni, M.Kes mengatakan evaluasi ini merupakan langkah terakhir untuk kasus audit stunting di tahun 2022, yaitu rencana tindak lanjut kasus stunting, serta dua hal yang harus dilakukan dalam upaya menekan angka stunting yakni penurunan prevalensi stunting dan peningkatan kualitas SDM.
“Ini digelar sehubungan dengan sudah dilaksanakannya diseminasi audit kasus stunting pada tanggal 15 November 2022 lalu, dan pembahasan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) kasus stunting di kab. Tanbu,” jelas Narni.
Selain itu, wajib semua kabupaten/kota melakukan rencana aksi upaya mencapai target 14% prevalensi di tahun 2024 yang telah ditetapkan BKKBN didalam rencana aksi Nasional.
Dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Satui Barat Kecamatan Satui, TPK Desa Tri Martani Kecamatan Sungai Loban, TPK Desa Pacakan Kusan Hulu, TPK Desa Muara Pagatan Tengah Kusan Hilir, TPK Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, TPK Desa Salimuran Kusan Tengah.
TPK Desa Manurung Kusan Tengah, TPK Desa Sumber Baru Angsana, TPK Desa Maju Mulyo Mantewe, TPK Desa Gunung Antasari Simpang Empat, TPK Desa Girimulya Kuranji, TPK Desa Tibarau Panjang Teluk Kepayang, dan TPK Desa Karang Bintang.
Pengelola Gizi dari Puskesmas Satui, Sebamban I dan II, Puskesmas Pagatan, Pulau Tanjung, Puskesmas Batulicin dan Batulicin I, Puskesmas Darul Azhar, Simpang Empat, Karang Bintang, Puskesmas Lasung, Teluk Kepayang, Mantewe dan pengelola gizi dari Puskesmas Giri Mulya.
“Sedikitnya 13 tim pendamping dan pengelola gizi puskesmas di beberapa wilayah kecamatan yang terlibat dalam program intervensi keluarga berisiko stunting ini,” kata Narni seperti dikutip dari radio-swarabersujud.com.
Sementara itu, hadir tim pakar spesialis kebidanan dan kandungan dr. Anna Ismiana, Sp.OG, tim pakar spesialis anak dr. I Dewa Gede Ariputra,Sp.A, tim pakar psikolog Noor Latifah Andina,M.Psi, dan tim pakar gizi Nana Daniatina, AMG.
Dokter spesialis anak I Dewa Gede Ariputra mengatakan bahwa pertemuan ini membahas terkait evaluasi hasil tindak lanjut, dalam progres penanganan kasus stunting di Tanbu. ***