Tekan Inflasi, Pemkab Tabalong Kembali Gelar Pasar Murah
TANJUNG, metro7.co.id – Dalam rangka untuk menekan inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong kembali menggelar pasar murah untuk masyarakat Tabalong, Senin (15/5), di Halaman Plaza Umaiyah Jalan Jenderal Sudirman Tanjung.
Kegiatan pasar murah yang digelar mulai pagi sekitar pukul 08.30 tersebut dibanjiri pengunjung yang didominasi kaum perempuan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tabalong, Hj Hamida Munawarah mengatakan, hari ini kita laksanakan pasar murah dalam rangka untuk menekan inflasi.
“Karena, kami melihat ada beberapa komoditas mengalami kenaikan, seperti bawang merah dan bawang putih,” katanya
“Jadi, untuk komoditas bawang merah dan bawang putih Pemkab Tabalong mensubsidi sebesar Rp10 ribu per kilo, jadi harga bawang merah yang harganya Rp35 kita jual untuk masyarakat seharga Rp25, sedangkan bawang putih yang harganya Rp45 ribu kita jual seharga Rp35 ribu,” jelasnya.
Sedangkan gula dan minyak goreng kita jual berdasarkan harga distributor, gula seharga Rp13 ribu per kilo, minyak goreng per liter Rp15 ribu.
“Kemudian, harga ayam ras disubsidi Rp5 ribu per kilo, dijual seharga Rp35 ribu per kilo, telor ayam ras disubsidi Rp12 dengan harga jual Rp50 ribu per 2 kilo (satu rai),” bebernya.
Pihaknya memantau menjelang hari raya Idul Adha ada kenaikan, dan ini ditambah lagi dengan kurangnya pengiriman bawang merah dan bawang putih ke sana. “Bahkan ini semua Kabupaten/Kota kira-kira mengalami seperti itu,” bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukm Perindag) Kabupaten Tabalong, Syam’ani menjelaskan, kegiatan pasar murah ini terlaksana atas kerjasama dengan pihak Perumda Tabalong Jaya Persada khususnya untuk penyediaan bawang merah dan bawang putih, kemudian untuk ayam dan telor kerjasama dengan Dinas Perkebunan Peternakan, dan untuk minyak goreng dan gula dari Diskopukm Perindag sendiri.
“Hari ini kami menyediakan telor 500 rai arau sekitar 1 ton, daging ayam ras 250 ekor, bawang merah 1 ton, juga bawang putih 1 ton,” ujarnya.
“Kenaikan harga komoditas tersebut dikarenakan selain biaya angkutan expedisi juga karena kurangnya stock di distributor Banjarmasin,” tutupnya.