TANJUNG, metro7.co.id – Inovasi Silangkar atau Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu dan Terintegrasi salah satu inovasi yang dimiliki oleh Kabupaten Tabalong.

Inovasi Silangkar dibentuk bertujuan meningkatkan efektivitas, ketepatan sasaran program penanganan kemiskinan yang dilaksanakan semua stake holder Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong maupun stake holder terkait lainnya.

Diketahui, Kabupaten Tabalong telah empat kali berturut-turut sebagai Kabupaten terinovatif.

Tim penilai Innovative Goverment Award (IGA) kembali datang ke Tabalong untuk melakukan penilaian validasi lapangan selama dua hari.

Kedatangan rombongan Tim Penilai IGA yang dipimpin, Subhan Awaluddin dan Faisal Syarif disambut Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah bersama sejumlah Kepala OPD, Selasa (12/11) di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi Komplek Pendopo Bersinar Pembataan.

Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah dalam kata sambutannya menyampaikan, terimakasih dan selamat datang rombongan Tim Penilai IGA di Kabupaten Tabalong.

“Tentu melalui proses yang panjang pada hari ini Tim Penilai datang ke Tabalong dalam rangka validasi lapangan IGA.Pada beberapa waktu yang lalu Pemkab Tabalong telah menyampaikan presentasi di Kementerian Dalam Negeri,” kata Pj Bupati.

Ada dua inovasi yang disampaikan, walaupun sebetulnya inovasi tahun 2024 ini ada sekitar dua ratusan, tapi yang disampaikan ada dua inovasi yang diunggulkan yaitu yang pertama inovasi Silangkar adalah sebuah sistem untuk bagaimana meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran untuk penduduk miskin.

“Jadi, disistem ini diharapkan kolaborasi beberapa inovasi yang cukup banyak termasuk di SKPD-SKPD punya sistem masing-masing,” katanya.

Dengan Silangkar inilah nantinya tidak ada lagi beberapa sistem , hanya difokuskan pada Silangkar dan itu nanti satu data yang disampaikan dan Silangkar ini di update setiap hari terkait data-data penduduk miskin by name by address.

Selain Silangkar ada inovasi pelayanan obat, karena ada keluhan pasien di Rumah Sakit karena setiap hari ada sekitar 300 pasien yang biasa menumpuk pada saat siang hari setelah dari beberapa poli pelayanan obat, sehingga bagaimana bisa melayani pasien agar tidak terlalu lama antri dengan memberikan layanan mengantar obat ketempat pasien.

“Kami berharap dari hasil penilaian Tim IGA pada hari ini, kami bisa mempertahankan Kabupaten Tabalong terinovatif,” harap Pj Bupati Tabalong.

Sementara, dari Tim Penilai IGA, Faisal Syarif menyampaikan, bahwa penilaian IGA ini disertakan tim dari berbagai lembaga untuk tentunya dapat melihat dan menilai bagaimana tingkat inovasi daerah yang dilaksanakan. Sebagaimana Undang-Undang nomor.23 Tahun 2015 dan dilanjutkan dengan PP nomor 38 Tahun 2017 tentang inovasi daerah dan Permendagri nomor.104 Tahun 2018 tentang penilaian dan pemberian penghargaan dan insentif inovasi daerah. Tentunya itu yang diharapkan oleh daerah.

“Kami akan terlebih dahulu melihat dan memvalidasi kesesuaian 2 inovasi unggulan disamping ada sekitar 200 inovasi yang diinput dalam indeks inovasi daerah,” katanya. ***