Mendekati akhir masa jabatannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tabalong, 
Drs H Rachman Ramsyi MSi dan H Muchlis SH, dinilai berhasil meningkatkan kemajuan pembangunan di Bumi Saraba Kawa. Pada edisi ini Metro7 Tanjung memuat laporan khusus kemajuan pembangunan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. 

 Sebagaimana visi dan misi pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tabalong, sehat, cerdas dan sejahtera berbasis agamis yang selaras dengan program nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.
Dengan telah ditetapkannya visi dan misi pembangunan tersebut maka semua sumber daya yang dimiliki kabupaten paling utara Kalimantan Selatan yang merupakan sumber daya potensial diarahkan guna pencapaian visi dan misi melalui berbagai bidang dan sektor dengan rumusan skala prioritas pembangunan yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di bawah jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong.
Program di bidang pertanian yang meliputi Tanaman Pangan Holtikultura, Peternakan dan Perikanan yang dilaksanakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Tabalong. Sub sektor pertanian mencakup tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai.
Produksi sawah dan ladang mengalami peningkatan yaitu sebesar 158.325 ton sedangkan jagung 1.834 ton, kemudian kedelai 415 ton, kacang tanah 379 ton, kacang hijau 164 ton, ubi kayu 6.007 ton, ubi jalar 1.328 ton.
Program sektor pertanian dilakukan dengan dukungan bantuan hibah berupa peralatan pertanian hand tractor sebanyak 5 unit, hibah pembangunan jaringan irigasi 16 paket, hibah pompa air 2 unit dari dana APBD Propinsi Kalimantan Selatan, hibah saprodi peningkatan produksi padi seluas 500 hektar, hibah benih padi sebanyak 312.500 kg untuk lahan seluas 12.500 hektar, hibah benih padi gogo/ladang sebanyak 50.000 kg untuk lahan seluas 2000 hektar dan hibah benih kedelai sebanyak 20.000 kg untuk lahan seluas 500 hektar.
Produksi buah-buahan juga telah mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu menghasilkan 17.757 ton buah-buahan dengan produksi terbanyak adalah buah rambutan 4,586 ton disusul durian 2.854 ton dan pisang 2.309 ton sedangkan 6.607 ton dan produksi yang terbesar adalah kacang panjang sebanyak 1.796 ton.
Selain itu dalam program ketahanan pangan di Kabupaten Tabalong juga dilakukan kegiatan pengembangan desa mandiri pangan di 16 desa pada 5 kecamatan dengan bantuan modal usaha sebesar Rp 900 juta, kegiatan pengembangan usaha agribisnis pertanian (PUAP) berupa bantuan modal usaha tani sebanyak Rp.10.100.000.000 kepada 101 gapoktan yang masing-masing mendapat Rp 100 juta.
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk menunjang pemenuhan/penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat di 24 desa, 12 kecamatan, pengembangan kebun sekolah sebanyak 15 sekolah untuk pembelajaran dan menunjang diversifikasi pangan.
Melalui Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPPKP) Kabupaten Tabalong dilakukan program penyuluhan pertanian melalui pengembangan penyuluhan pertanian pada 7 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan 102 tenaga PPL. Pengembangan Masterplan Percepatan Pengembangan Pertanian Berbasis Inovasi (MP3I) Teknologi rakitan BPPTP di Kecamatan Jaro, Pengembangan Rakitan teknologi Penyiraman Tanaman Sistem Jarak Jauh dengan sinyal ponsel di BPP Kecamatan Bintang Ara. Pengembangan Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) pada 3 kelompok sebesar Rp 90 juta.
Semua program maupun kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian dan pendapatan para petani sekaligus antisipasi kerawanan pangan dan gejolak harga di Kabupaten Tabalong.

b. Peternakan
Usaha peternakan di Kabupaten Tabalong umumnya masih bersifat sampingan. Hasil usaha peternakan sebagian besar dikonsumsi oleh rumah tangga peternak dan selebihnya dijual untuk mendapat pendapatan tambahan rumah tangga.
Populasi ternak besar sapi mengalami penurunan 4.580 ekor, kelahiran inseminasi buatan/kawin suntik pada ternak sapi sebanyak 600 ekor, sedangkan ternak kecil kambing sebanyak 1.349 ekor. Produksi daging dan jeroan sapi sebanyak 638.150 kg.
Pada ungas, utama ayam terjadi peningkatan yang signifikan pada jenis ayam ras pedaging yaitu 209.100 ekor, ayam kampung 167.127 ekor. Sedangkan itik sebanyak 79.106 ekor. Daya dukung usaha peningkatan peternakan dilakukan dengan hibah bibit ternak petelur 2.000 ekor, hibah bahan kandang itik 5 unit, hibah bahan baku kandang ternak itik 1 unit, hibah mesin pemecah keong 1 unit serta pembangunan pos inseminasi buatan sebanyak 1 unit.

c.Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Tabalong berasal dari penangkapan dan budidaya ikan air tawar. Perkembangan produksi perikanan di Kabupaten Tabalong mengalami peningkatan. Produksi budidaya ikan kolam, 2.077 ton, budidaya ikan keramba 2.331 ton, budidaya ikan minapadi 18,5 ton, produksi benih ikan 34.654.500 ekor, produksi ikan mas 148,2 ton, ikan nila 3.416 ton, ikan patin 110,5 ton, ikan lele 144,3 ton, ikan lainnya 608, 2 ton. Total produksi perikanan di Kabupaten Tabalong mencapai 146,90 milyar rupiah.
Sedangkan dilihat dari luas areal kolam ikan seluas 64,7 Ha, keramba 1,9 Ha, minapadi 3,7 Ha, dengan jumlah RTP kolam 951 RTP, RTP minapadi 32 RTP serta jumlah UPR sebanyak 112 RTP.

d. Perkebunan (Estates)
Perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Tabalong. Komoditi yang dikembangkan di Kabupaten Tabalong ini adalah kelapa, kelapa hibrida, karet, pinang, rumbia, enau, kemiri, jambu mete, kapuk, kopi, cengkeh, lada dan kakao.
Tanaman perkebunan yang paling potensial di daerah ini adalah karet dengan luas areal mencapai 64.646 Ha. Produksi karet sebanyak 44.646 ton yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan maupun oleh perorangan atau perkebunan rakyat, produksi kelapa sawit 2.591 ton dengan areal seluas 1.161 Ha, lada seluas 125 Ha berada di Kecamatan Muara Uya.
Produksi rumbia sebesar 687 ton seluas 242 Ha, komoditi kemiri seluas 872 Ha dengan jumlah produksi 516,8 ton, komoditi perkebunan lainnya yang sekarang terus diupayakan peningkatan produksinya adalah kopi dengan luas areal 549 Ha dengan jumlah produksi sebanyak 54 ton.
Komoditi enau/aren dengan total produksi mencapai 31 ton dengan luas areal 148 Ha. Komoditi buah pinang total produksi 7,8 ton seluas 34 Ha. Salah satu perkebunan dengan tingkat fluktuasinya relatif kecil hanya dengan luas 1 Ha dengan produksi 0.09 ton yaitu perkebunan jambu mete dan cengkeh yaitu produksi 0.002 ton seluas 1 Ha yang ada di Kecamatan Jaro. Produksi tanaman kapuk sebesar 1,2 ton dengan luas areal 6 Ha. Sedangkan komoditi yang sangat potensial dikembangkan di wilayah Kabupaten Tabalong khususnya wilayah utara yaitu tanaman kakao dengan jumlah produksi sebanyak 0,1 ton dengan luas areal 43 Ha.
Menurut Kepala KPPKP Tabalong Ir Heri Subagyo melalui Kasubag Tata Usaha Muhammad Abduh SP MMA ada 7 program kegiatan ketahanan pangan yang dilaksanakan dan 3 program penyuluhan pertanian.
Di samping itu melalui Distanakan Kabupaten Tabalong masih ada program lainnya yang telah dilakukan percobaan pengembangan tanaman holtikultura seperti pembudidayaan tanaman bawang merah di wilayah Kecamatan Jaro yang ternyata hasilnya cukup baik dengan hasil produksi per hektar mencapai 17 sampai 20 ton.
Menurut Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Distanakan Kabupaten Tabalong, HM Yusran, pihaknya akan memprogramkan pembudidayaan tanaman bawang merah yang lebih besar lagi dengan melibatkan kelompok-kelompok tani binaan.
Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan Distanakan, Drh Budi Hariyanto, mengatakan pihaknya berhasil mengatasi berbagai penyakit hewan. Termasuk penyakit flu burung sehingga pengembangan pembudidayaan peternakan di Tabalong sangat bagus dan bisa menambah penghasilan bagi masyarakat kelompok tani.****