BARABAI – Pola asuh anak yang keliru dan minimnya perekonomian didalam sebuah keluarga, berakibat fatal terhadap perkembangan bayi maupun balita yang akhirnya mengarah pada gizi buruk.
Di Sungai Jaranih, Kecamatan Labuan Amas Selatan,Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terdapat sebuah rumah yang sangat sederhana, jauh dari kesan kemewahan. Disitulah Muhammad Raffa, bayi berusia tiga bulan penderita gizi buruk tinggal dengan kedua orang tua dan lima saudaranya.
Raffa memang terlahir seperti bayi pada umumnya yaitu 3,2 kg. namun karena mengalami sakit, berat badannya turun drastis menjadi 2,4 kg. Setelah dirawat dirumah sakit selama Sembilan hari, berat badannya mulai kembali normal meskipun masih dibawah rata-rata berat bayi pada umumnya.
Mendengar kabar tersebut, disela-sela kesibukannya sebagai isteri orang nomor satu di Bumi Murakata, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Hj Tintainah Harun Nurasid didampingi kepala Dinas Kesehatan HST Drg Kusudiarto dan kepala SKPD terkait menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah keluarga Ashari (45) dan isterinya Yanti (29), orang tua dari Muhammad Raffa. Selasa (19/5)
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK HST Hj Tintainah Harun Nurasid juga memberikan bantuan berupa uang tunai  serta susu formula dan makanan tambahan untuk Raffa.
“Mudah-mudahan Raffa bisa cepat sembuh dan dapat tumbuh berkembang seperti bayi pada umumnya,” tutur Tintainah.
Yanti, orang tua Raffa juga mengucapkan terima kasih kepada isteri orang nomor satu di Bumi Murakata ini, karena sudah bersedia menjenguk anaknya dan memberikan bantuan kepada anaknya.
“Mudah-mudahan ibu dan seluruh keluarga selalu dilimpahkan Rahmat dan rezeki yang melimpah oleh Allah SWT,” ungkapnya haru.
Sementara itu, Kepala Dinkes HST Kusudiarto juga berusaha untuk mengupayakan bagi penderita gizi buruk agar bisa pulih kembali.
“Kedepan, setiap balita yang mengalami gizi buruk itu harus didampingi oleh satu tenaga medis. Berikan pelayanan bagi mereka hingga sembuh atau sehat seperti bayi yang lain,” ujarnya. ADvHumHST