TANJUNG, metro7.co.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabalong menggelar High Level Meeting (HLM), Senin (22/1), di Aula Pendopo Bersinar Pembataan.

Ketua Harian TPID Tabalong, Hj Hamida Munawarah menyampaikan, bahwa Kabupaten Tabalong merupakan lintas 3 provinsi Kalsel, Kalteng, Kaltim dan siap menjadi penyangga IKN atau disebut juga sebagai wilayah segi tiga emas.

“Kemudian untuk administrasinya berjarak 122 kilo meter dari ibu kota provinsi Kalsel 262 kilometer dari IKN dengan jumlah penduduk 256.903 jiwa dengan 12 kecamatan, 121 desa dan 10 kelurahan,” jelasnya.

Sebagaimana arahan bapak presiden dalam rakernas pengendalian inflasi tahun 2023 tanggal 31 Agustus, optimalisasi APBD untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar, dan memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk menyusun kebijakan pengendalian inflasi terutama untuk memperkuat kerjasama antar daerah, kemudian lagi memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, serta memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi klasik.

“Strategi pengendalian inflasi di Tabalong dengan melakukan upaya-upaya seperti pasar murah, operasi pasar, ada subsidi angkutan, bansos dan juga kerjasama antar daerah, sidak pasar serta pemantauan harga, pemetaan potensi, bumdes pangan, pola konsumsi dan gerakan menanam. Peningkatan produktivitas produksi pertanian, ekstensifikasi dan intensifikasi,” jelasnya.

Berikut adalah diversifikasi produksi pangan dan asmoper produk, yang terakhir upaya-upaya dalam stabilitas, strategi untuk stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.

“Kegiatan High Level Meeting seperti ini dengan melibatkan semua stake holder untuk pengendalian inflasi,” jelasnya.

Sementara, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, semua stake holder yang selama ini memberikan dukungan nyata terhadap upaya pemkab Tabalong untuk mengendalikan inflasi di kabupaten Tabalong.

“Kalau bicara historis rasanya mustahil inflasi di Tabalong bisa dikendalikan seperti sekarang ini,” katanya.

“Pada tahun 2014 inflasi di Tabalong 9 persen karena kita tidak bisa mengelola distribusi dan produksi, padahal kita tahu Tabalong bukan daerah pertanian namun lebih sebagai daerah tambang dan perkebunan, tetapi karena kita punya kiat-kiat yang bagus untuk mengelola produksi dan distribusi pertanian akhirnya Tabalong bisa bertahan di 10 besar kabupaten yang inflasinya terendah di Indonesia,” tambahnya.

Untuk itu Bupati Anang juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi Kalimantan Selatan yang punya andil tidak kecil, setiap satu bulan menggelar kegiatan pasar murah.

Turut bergadir, perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Kepala Perwakilan BPKP Kalsel, Unsur Forkopimda Tabalong, para pejabat lingkup Pemkab Tabalong, perwakilan Kepala Biro Perekonomian Setda Kalsel, Kepala BPS Tanjung, Kepala Cabang Bulog Barabai, Perwakilan PT Pertamina Banjarmasin, unsur Forkopimca, pelaku usaha dan semua pihak terkait.