TPID Tabalong Gelar Rakor
TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani meminta agar angka inflasi tetap dipertahankan dan berharap angka inflasi jangan sampai melebihi 5 persen.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri rakoor TPID Tabalong, Selasa (28/3) di Aula Tanjung Puri Lantai II Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Tabalong Jalan Pangeran Antasari Tanjung.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Tabalong, Nor Zain Akhmat Yani mengatakan, pohaknya baru melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) TPID dimana dalam rakoor tersebut arahan pertama yang disampaikan Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tabalong terkait langkah-langkah yang harus dilakukan ke depan khususnya menghadapi momen hari raya idul fitri 1444 Hijiriah, karena pada saat ini di beberapa daerah banyak terjadi kenaikan harga beberapa komoditas.
“Tapi, alhamdulillah untuk kita di Tabalong secara umum, khususnya harga pangan bergejolak harganya relatif stabil, kecuali sebagaimana yang diinformasikan oleh BPS bahwa, yang mungkin akan menjadi pemicu inflasi di bulan Maret 2023 ini adalah kenaikan harga BBM jenis pertamax dan pertamax turbo,” jelasnya.
Menurutnya, disamping juga kenaikan tarif PDAM yang mungkin menjadi pemicu juga terhadap kenaikan inflasi, tapi syukurnya di sisi lain ada beberapa komoditas, khususnya jenis pangan yang mengalami penurunan dan kemungkinan akan menjadi penahan laju inflasi.
“Diharapkan dengan adanya penurunan harga beberapa komoditas tadi bisa mengurangi kenaikan inflasi yang akan terjadi di bulan Maret ini akibat kenaikan harga BBM dan tarif PDAM,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, terkait arahan Ketua TPID Tabalong yang pertama terkait ketersediaan barang khususnya bahan pangan.
“Kami diminta Bupati untuk menugaskan dinas terkait untuk mendata berapa kita punya produksi pangan dalam waktu-waktu ini, karena untuk mengantisipasi tingginya permintaan masyarakat di bulan puasa dan mendekati lebaran nanti,” bebernya.
“Kita harus bisa memastikan secara mandiri menyediakannya, atau kita memerlukan untuk mendatangkan dari luar, hal seperti itu harus diantisipasi jangan sampai terjadi devisit terhadap bahan-bahan pangan tersebut,” tutupnya.