TANJUNG – Pemerintah kecamatan Tanta pada Rabu pagi (20/05) tadi melaksanakan kegiatan upacara Hari Kesadaran Nasional di lapangan Sepakbola Komplek kecamatan tanta.
Upacara hari Kesadaran Nasional ke-107 tersebut dirangkai dengan peringatan HUT Proklamasi Gubernur Tantara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dan Hari Kesadaran Nasional.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Koramil 1008-04/Tanta Kapten Inf Uung Sutandi, Komandan Upacara Serma Suhairi.
Peserta upacara melibatkan seluruh anggota TNI yang ada di Koramil 1008-04/Tanta, seluruh Polsek Tanta, seluruh karyawan karyawati kantor camat Tanta, seluruh karyawan/karyawati Kantor Urusan Agama kecamatan Tanta, seluruh karyawan/karyawati UPT Kantor Dinas di kecamatan Tanta, seluruh dewan guru, pelajar SMAN 1 Tanta, SMPN 1 Tanta, MTS Raudah serta seluruh kegiatan upacara juga diisi dengan pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasetya Korpri, Sapta Marga dan Tribarata.
Dalam amanatnya Inspektur Upacara Kapten Inf Uung Sutandi membacakan sambutan tertulis Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani pada upacara Hari Kebangkitan Nasional kw-107, HUT Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi-IV Pertahanan Kalimantan dan Hari Kesadaran Nasional tanggal 28 Mei 2015.
Diantaranya “momentum penting yang snagat bersejarah, dan makna penting dari sejarah dan nilai-nilai perjuangan para pahlawan pendahulu.
Setiap tanggal 20 Mei, bangsa selalu memperingati Hari Kebangkitan Nasional, hari yang menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan.
Melalui peringatan Harkitnas, marilah dikenang kembali bagaimana semangat perjuangan The Founding Fathers bangsa besar ini untuk diambil sebagai teladan bagi semua. Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo telah menanamkan konsep perjuangan intelektual lewat pembentukan organisasi untuk membangun kebersamaan dan persatuan antar lemen bangsa. Proses panjang perjuangan mereka yang dilanjutkan para pejuang lain, telah menghasilkan lahirnya bangsa besar dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dikenal sekarang ini.
Perjuangan bangsa Indonesia belum berakhir katanya lagi. Perjuangan ini adalah abadi, untuk menuju Indonesia maju dan modern, berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat. Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, berarti kita telah berproses lebih dari seratus tahun menjadi bangsa yang berdaulat, dan secara terus menerus bergelut dengan perubahan. Perubahan-perubahan tersebut, mau tidak mau pasti akan menyatu dan menandai proses perjalanan sejarah bangsa kita. Oleh sebab itu, harus tetap waspada dan menjaga konsistensi an kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh pejuang terdahulu.
Sebagaimana ketahui dalam visi misi Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK, pembangunan mental dan karakter bangsa menjadi salah satu prioritas utama program pembangunan pemerintahan Indonesia sekarang ini. Pembangunan karakter tidak hanya di jajaran birokrasi pemerintah tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat. Pembangunan karakter yang disebut dengan “revolusi mental” tersebut diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang kreatif, inovatiof, berdedikasi, disiplin, kerja keras dan taat aturan. Berhasilnya pembangunan mental dan karakter yang baik tersebut akan mewujudkan masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai media sosial yang positif bagi kemajuan bangsa.
Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional tersebut, maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015 ini mengambil tema “Melalui hari Kebangkitan Nasional kita bangkitkan semangat kerja keras mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera”. Tema ini mengandung makna perwujudan kerja nyata dengan bekerja lebih keras dan bukan sekedar pengembangan wacana.
Tuntutan untuk terus maju dan mewujudkan Indonesia sebagai negara sejahtera telah menjadi pemicu pentingnya merealisasikan semangat kebangkitan nasional dengan kerja keras, kerja cerdas dan produktif.
Momentum Harkitnas ini juga harus mampu membangkitkan kembali nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta tanah air. Tidak ada bangsa yang mampu tanpa pengorbanan. Dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa, kecuali mereka berusaha merubah diri mereka masing-masing.
Tujuan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 adalah untuk terus memlihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasar dasar dalam melaksankaan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk merpercepat terwujudnya visi dan misi yang telah disepakati dalam bingkai NKRI. (metro7/via)