Tanjung – Wakil Bupati Tabalong, H. Muchlis SH ikut serta menghadiri prosesi Aruh Adat Dayak Warukin yang merupakan komunitas masyarakat Adat Dayak Maanyan, yang dilaksanakan selama sepuluh hari dari tanggal 1 – 10 Desember 2012 di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong.
Selain wakil bupati Tabalong, acara itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat lingkup Pemkab Tabalong dan masyarakat dari berbagai daerah, sehingga menambah kesemarakan pelaksanaan Aruh Adat Dayak Ma’anyan ”Buntang Gawe Puja Mea”.
Wakil Bupati dalam sambutan mengatakan, Aruh Adat Buntang Gawe Puja Mea merupakan prosesi yang penuh nuansa religius bagi masyarakat Dayak Ma’anyan, sehingga prosesi aruh adat itu sudah barang tentu jauh dari kegiatan-kegiatan yang bersifat duaniawi ataupun yang kental dengan keuntungan material.
Aruh adat ini merupakan salah satu kebudayaan asli adat dayak yang secara konsisten terus dipertahankan dan dikembangkan agar tidak punah akibat perkembangan jaman. Seperti kita ketahui bersama, kebudayaan yang dimiliki suku dayak banyak mengandung  nilai – nilai peninggalan leluhur yang berisi kebaikan dan kearifan, dan mengingatkan  manusia kepada sang pencipta serta mengajarkan untuk selalu menghargai alam semesta,” ujar Muchlis.
Dengan adanya kegiatan tersebut lanjutnya, tersebut membuktikan bahwa suku dayak yang ada di Kabupaten Tabalong masih dan akan terus mempertahankan kebudayaannya. Tidak menutup kemungkinan apabila kebudayaan asli suku Dayak dikemas dengan baik tanpa meninggalkan keasliannya dapat menjadi suatu daya tarik wisata baru, seperti yang terjadi pada suku Asmat dan Dani di Papua, suku Tengger di Bromo.
”Di banua Saraba Kawa sendiri, terdapat berbagai macam suku yang mempunyai kebudayaan masing–masing. Selain budaya Banjar dan Dayak sebagai penduduk asli di Tabalong, terdapat juga kebudayaan – kebudayaan dari  daerah lain seperti budaya Jawa, Sunda, Batak, dan lain – lain,” ujar Muchlis sembari menambahkan keanekaragaman tersebut haruslah senantiasa di jaga agar menjadi pemersatu antar sesama dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
Wabup Muchlis berharap, kegiatan tersebut hendaknya dapat memotivasi semua pihak untuk terus mempertahankan dan mengembangkan budaya asli daerah, agar nantinya para generasi muda tidak terbawa arus budaya global dan cenderung melupakan nilai – nilai sosial dan budaya daerah pada khususnya dan budaya Indonesia pada umumnya. (Metro7/via)