TANJUNG, metro7.co.id – Di musim kemarau sekarang ini bagi masyarakat Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong merupakan berkah, karena disamping hasil panen padi yang melimpah, juga ditambah hasil panen ikan bagi warga petani setempat yang melakuni usaha perikanan di sumur/kolam buatan yang ada lokasi persawahan.

Diketahui, Desa Ampukung memiliki lahan lebak persawahan yang cukup luas, saat musim hujan dan banjir, lahan persawahan tersebut terendam dan sering gagal panen.

Di penghujung musim kemarau tahun ini masyarakat petani Desa Ampukung nampaknya berhasil panen padi, disamping panen ikan.

Seperti panen ikan yang dilakukan warga Desa Ampukung, Selasa (26/9), di lokasi lahan persawahan Desa Ampukung.

Panen ikan dengan tema, ‘Bakucau Iwak’ atau dengan cara tradisional ini turut dihadiri Camat Kelua dan Forkopimca, UPT Balai Penyuluh Pertanian, Kepala Desa dan Perangkat Desa, Kelompok Tani dan KWT, Para Ketua RT dan masyarakat Ampukung.

Camat Kelua, H Suandi mengatakan, panen ikan kali ini ada beberapa jenis ikan yang dipanen, seperti ikan gabus (haruan), ikan pepuyu, bahkan ikan baung.

Menurutnya, ‘Bakucau Iwak’ seperti ini dilakukan warga setempat dengan cara tradisional.

“Kita bersama-sama warga, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kelua, dinas terkait turut memanen ikan dengan cara tradisional,” katanya.

Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan panen ikan tersebut adalah untuk menjaga kelestarian dan kearifan lokal dengan cara menangkap ikan tradisional.

Sekaligus juga mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan menangkap ikan menggunakan strum listrik, maupun menggunakan bahan kimia, obat-obatan beracun yang tidak diperbolehkan dalam Undang-Undang Nomor.31 Tahun 2009 Tentang Perikanan.

“Dan dengan proses penangkapan cara tradisional maka akan menjaga ekosistem ikan,” bebernya.

H Suwandi menjelaskan, potensi ikan di Desa Ampukung ini luar bisa sangat memberi kontribusi dan kesejahteraan masyarakat.

Dirinya berharap agar masyarakat bisa melestarikan penangkapan ikan dengan cara tradisional.

“Karena dengan cara ini bisa untuk mendapatkan pundi-pundi potensi yang ada di Wilayah kita tentunya, jangan sampai merusak lingkungan,” jelasnya.

“Kegiatan Bakucau Iwak ini juga dalam rangka untuk mendukung Profil Penilaian Pelaksana Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (P2K2) Desa Ampukung,” tutupnya.