BARABAI – Tanaman obat keluarga (Toga) terus digalakkan oleh masyarakat sebagai obat alternatif. Melalui pengurus PKK di tingkat desa hingga Kabupaten, masyarakat selalu diajak untuk menanam toga di pekarangan rumah.
Desa Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu desa yang terus memanfaatkan dan mengembangkan toga.
Jika memasuki desa ini, kita akan melihat pemandangan yang cukup indah dan asri, jauh dari polusi, dihiasi tanaman serai dikanan kiri jalanan, ditambah dengan tanaman jenis obat atau Toga.
Menurut ketua PKK desa Banua Kupang, Juhairiyah, salah satu kegiatan yang terus dilakukan masyarakat adalah pengembangan dan pemanfaatan Toga. “Toga ini di kembangkan di pekarangan rumah sebagian besar warga. Dengan adanya TOGA ini, manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh warga untuk pengobatan secara cepat dan sederhana,” katanya.
Selain itu, tambahnya, program toga ini bahkan masuk dalam penilaian lomba desa. “Pemanfaatan toga sebagai salah satu poin penilaian dengan tujuan agar masyarakat bisa menjadikan toga sebagai obat alternatif untuk mengurangi ketergantungan dengan obat-obat kimia,” terangnya.
Hj Tintainah Harun Nurasid selaku ketua TP PKK HST, mengungkapkan, pemanfaatan perkarangan rumah dengan berbagai tanaman, tidak hanya akan memperindah halaman rumah juga akan menghasilkan nilai ekonomis tersendiri sebagai tambahan penghasilan keluarga.
“Saat ini sebagian besar masyarakat sudah pandai memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayuran dan toga, dan ini diharapkan dapat menjadikan penghasilan tambahan bagi keluarga dengan memanfaatkan toga tersebut,” kata Tintainah.AdvHumHST