Warga Masingai II Keluhkan Jalan Hancur Akibat Pekerjaan Proyek PUPR
TANJUNG, metro7. co.id – Warga masyarakat Masingai II Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong mengeluhkan jalan utama ke perkebunan hancur akibat pekerjaan proyek pembangunan saluran irigasi Dinas PUPR Tabalong di wilayah areal persawahan warga.
Sapriansyah (37) warga setempat, mengungkapkan akibat kerusakan jalan tersebut mengakibatkan warga kesulitan melintasi jalan bahkan tidak sedikit yang terjatuh ketika membawa barang hasil kebun.
” Ini rusak parah Mas, batu – batunya berserakan kesana kemari dan banyak yang hilang, jadinya badan jalan berlobang serta licin,” ungkapnya pada Metro7, (Selasa, 22/21).
Ditambahkanya, jalan yang rusak parah itu adalah jalan utama warga menuju ke perkebunan karet untuk menyadap, sehingga tidak jarang beberapa warga yang menyadap karet pada pagi – pagi buta seringkali terpeleset bahkan terjatuh tertimpa sepeda motornya.
” Yang paling sulit ketika membawa karet hasil sadapan, banyak yang terperosok ke lobang jalan hingga terpeleset di sisi badan jalan,” tambahnya.
Beberapa warga lain mengaku rusaknya jalan kebun itu akibat mobil Fuso molen yang keluar masuk ke areal pekerjaan proyek saluran air untuk percetakan sawah dari Dinas PUPR Tabalong.
Pjs Kepala Desa Masingai II, Suparno,SE ketika dikonfirmasi media ini tidak menampik bahwa jalan utama ke kebun warga tersebut rusak parah akibat pekerjaan proyek saluran irigasi.
“Seperti kita lihat jalan ke kebun warga yang diperbaiki dari dana ADD itu memang rusak parah akibat sering keluar masuknya kendaraan besar semacam Fuso, ” terangnya.
Ditambahkan Suparno, kendaraan yang dimaksud yakni mesin molen untuk proyek saluran irigasi dari Dinas PUPR, yang bebannya tidak sesuai dengan kapasitas kekuatan jalan.
” Namun kami pihak desa sudah mengkomunikasikan dengan pihak pemborong, mereka berjanji sanggup memperbaiki kerusakan jalan tersebut,” jelas Suparno.
Diharapkannya pihak pemborong menepati janjinya sehingga tidak mencederai masyarakat, mengingat jalan yang dimaksud adalah jalan ekonomi masyarakat Masingai II. ***