KENDAL, metro7.co.id– Minum kopi sudah menjadi satu gaya hidup bagi sebagian kalangan di masyarakat.

Pepatahnya, di hadapan kopi semua sama tak ada sekat strata sosial apapun.

Seiring meningkatnya konsumen kopi di masyarakat, kini menjamurlah kedai-kedai kopi di perkotaan maupun di pedesaan.

Melihat peluang tersebut, Pondok Pesantren Assalafiyah Annahdliyyah yang berada di Desa Curugsewu Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal bersama santrinya kemudian merintis mengembangkan usaha kopi.

Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Annahdliyyah, Kiai Ahmad Rojin mengatakan, awal mula usaha kopi dikarenakan sebagian warga Patean banyak bertani kopi, seperti kopi Arabika, Liberica dan Robusta.

“Selama ini mereka menjual biji kopi pada tengkulak dan pengepul, jarang yang melakukan proses sendiri dibuat bubuk kopi,” ujar Kiai Ahmad Rojin pada pewarta, Rabu (16/2/22).

Dia kemudian bercerita, demi membantu para petani kopi di daerahnya, pihaknya berinisiatif membeli sebagian kopi hasil panen dari para petani kopi. Biji kopi kemudian di olah menjadi kemasan yang siap jual dipasaran.

“Produk kopi lalu kami kemas dan diberi label NU Coffee,” jelas Kiai Rojin, sebutan akrabnya.

Selain membuat produk NU Caffee, didepan Pondok Pesantren Assalafiyah Annahdliyyah juga dibuka kafe yang dikelola para santri yang sudah ikut pelatihan barista.

Kafe tersebut, selain untuk tempat tongkrongan, sekaligus sebagai tempat penjualan dan pemasaran produknya.

Disamping itu, kata kiai Rojin, promosi dan pemasarannya juga melalui bazar UMKM dan acara acara pengajian, juga tak lupa dilakukan secara online.

“Nah, di kafe ini yang paling menarik. Disitu kita bisa ngobrol asik, eratkan tali silaturahmi. Tentunya dengan ditemani secangkir kopi,” kelakar Kiai Rojin.

Kiai Rojin pun berharap, karena memakai brand NU Caffee, produk kopinya bisa menjadi kopi unggulan di kalangan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan para kiai di Kendal.

“Jangan khawatir ngopi disini, karena kita pakai slogan “Minum kopi sepuasnya bayar seikhlasnya”,” tukas Kiai Rojin.

Sementara Bupati Kendal Dico Ganinduto saat berkunjung ke Pondok Pesantren Assalafiyah Annahdliyyah menyampaikan, sesuai dengan “one pondok one produk”, UMKM yang ada di pondok pesantren diharapkan terus berkembang dan meningkatkan kualitas produknya.

“Agar bisa lebih bersaing dipasaran, offline maupun online,” beber Dico.[]