KOTABARU, metro7.co.id – Imbas pandemi COVID-19, program nelayan tangguh, digagas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kotabaru tercetus. Kriteria nelayan tanggung mencakup tangguh kesehatan, tangguh keselamatan dan tangguh ekonomi.

Melihat profesi nelayan cukup banyak dilakoni warga Kotabaru, menjadi perhatian tersendiri dimata Komandan Lanal (Danlanal) Kotabaru.

Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara pun dipilih menjadi pilot project atau percontohan oleh Lanal Kotabaru.

Danlanal Kotabaru, Letkol Laut (P), Gruh Dwi Yudhanto berujar bahwa Desa Rampa ditunjuk, karena mayoritas warganya bekerja sebagai nelayan, seiring juga adanya kecelakaan dialami nelayan Rampa belum lama ini.

Setelah Rampa, menyusul dibentuk nelayan tangguh di desa lainnya di pesisir Kotabaru.

“Hari ini kita bersama pak bupati, pemda dan TNI-Polri meresmikan, ini merupakan percontohan atau pilot project. Kenapa memilih Desa Rampa, karena beberapa minggu terakhir ini kejadian nelayan hilang ada di Desa Rampa, dan kita sudah menempatkan pusat informasi disini. Kita berikan edukasi ada peta sebaran ikan, wilayah ada signal komunikasinya dan update cuaca dari BMKG,” kata Guruh. Rabu (12/8).

Harapannya, sambung Guruh nelayan sudah dibekali informasi, alat keselamatan, keamanan dan kesehatan terhadap dampak Covid.

“Kedepan semoga tidak ada lagi bencana terjadi di laut, dan jaminan asuransi dari pemerintah bisa didapatkan nelayan,” ujarnya.

Adapun Bupati Sayed Jafar menekankan pentingnya keselamatan para nelayan dalam melaut yakni dengan dibekali alat komunikasi dan baju pelampung. Ia juga tetap menghimbau agar tidak melupakan protokol kesehatan disaat pandemi ini. ***