Gulma Eceng Gondok Danau Galela Halut jadi Perhatian Anggota DPR I
HALMAHERA UTARA, metro7.co.id – Kurang lebih 10 tahun Danau Galela di tutupi gulma eceng gondok, hingga penangananpun sulit diatasi, karena perkembangan gulma sangat cepat.
Beberapa tahun lalu, pembersihan eceng gondok sudah dilakukan melalui padat karya degan melibatkan masyarakat sekitar danau, dengan mengalokasikan APBD kurang lebih Rp 1 miliar, selain dari itu, upaya pemerintah Daerah Halmahera Utara melalalui jasa kontraktor melakukan penanganan pencegahan eceng gondok namun tidak maksimal, upaya lain dilkukan juga melibatkan unsur organisasi perangkat daerah juga tidak maksimal.
Akhirnya, penanganan gulma eceng gondok dilakukan melalui Balai Wilaya Sungai Maluku Utara, dengan mengalokasikan Anggran Pendapatan Balenaja Negara (APBN).
Sabtu kemaren Wakil Ketua DPR RI, Asis Samsudin Fraksi Partai Golkar di dampingi Anggota DPR RI komisi VIIII Alien Mus, Wakil Bupati Halut Mihclis Tapi Tapi dan Kepala Balai Wilaya Sungai, Bebi Hendra Wibawa, meninjau lokasi penanganan gulma eceng gondok di Danau Galela Kabupaten Halmahera Utara yang menggunakan APBN.
Wakil Ketua DPR RI Asis Samsudin, juga berkesempatan tatap muka dengan 13 Desa sekitar Danau Galela,
Asis Samsudin mengatakan, pertemuan bersama 13 kepala desa diluar dari rencana, namun terkait normalisasi danau, dan pembersihan enceg gondok di danau galela, ia telah berkoordinasi dengan Dirjen Anggaran untuk penanganan encenggondok di Danau Galela.
“Saya suda berkoordinasi ke Dirjen Anggaran untuk diploting biaya penanganan dan normalisasi Danau Galela,” ucap Wakil Ketua DPR RI di Hadapan 13 Kepala Desa sekitar Danau Galela.
Kepala Balai Wilaya Sungai (BWS) Malut, Bebi Hendra Wibawa mengatakan, upaya penanganan eceng gondok baru berjalan sekitar 3 bulan, hampir semua danau galela di tutupi, maka pihaknya menarget selesai penengan selama 3 tahun.
Sementara, pekerjaan penanganan gulma tersebut di gunakan dua alat berat, maka pihaknya juga akan menambahakan satu bentuk alat kapal keruk eceng gondok.
“Ia sementara ini ada dua alat berat dan 4 unit mobil truk, kami juga akan penambahkan satu bentuk alat terapung di danau,” timpal Bebi.***