Pupuk Indonesia: Menuju Ketahanan Pangan Melalui Penguatan Sektor Pertanian
WONOSOBO, metro7.co.id – Pertanian, adalah mata pencaharian utama di Indonesia sehingga informasi yang tepat mengenai pupuk sangat membantu dalam mengoptimalkan produksi tanaman. Apalagi saat ini pemerintah gencar mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Perusahaan pupuk Indonesia melakukan trobosan baru melalui pengembangan industri petrokimia. Dengan 10 anak perusahaan, PT. Pupuk Indonesia (Persero) bertekad menjadi pemain utama di industri petrokimia nasional dalam menopang ketahanan pangan di Indonesia. karena saat ini industri pupuk Indonesia sudah bisa melakukan diversifikasi dan hilirisasi produk petrokimia seperti amonia, soda ash, metanol, dan sebagainya.
Kesepuluh anak usaha Pupuk Indonesia, adalah; PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Rekayasa Industri, PT Pupuk Indonesia Niaga, PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Pupuk Indonesia Pangan, dan PT Pupuk Indonesia Logistik.
Pupuk Indonesia Grup berharap membawa banyak manfaat bagi negara. Mulai dari terbukanya lapangan pekerjaan, menekan impor produk petrokimia, meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan iklim investasi, serta membuka peluang ekonomi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Saat ini, PT. Pupuk Indonesia (Persero) memiliki kapasitas produksi hingga 13,9 juta ton pada 2023. Mayoritas kapasitas produksi mereka berupa pupuk urea dengan volume 8,8 juta ton, Nitrogen, phospat, dan kalium (NPK) mencapai 3,8 juta ton, dan jenis lainnya mencapai 1,3 juta ton.
Sementara itu, harga pupuk di dalam negeri masih tergolong tinggi karena pasokan yang terbatas. “Kebutuhan pupuk di Indonesia saat ini 13 juta, dengan produksi lokal 3,5 juta ton dan ditambah impor 6,39 juta ton, Indonesia masih kekurangan pasokan pupuk sekitar 3 juta ton,” kata Jokowi, disiarkan situs resmi Presiden RI, Jumat (10/3/2023).
Indonesia saat ini masih mengandalkan bantuan negara lain terkait pasokan pupuk. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat Indonesia mengimpor pupuk sebanyak 6,39 juta ton pada 2022 dari negara seperti Kanada, Tiongkok , Rusia dan sebagainya.
Menurut data Bank Dunia, harga pupuk urea global sudah turun signifikan dalam setahun belakangan. Pada April 2022, rata-rata harga pupuk urea yang menjadi acuan di pasar global sempat mencapai USD 925 per ton, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Namun, pada April 2023 rata-rata harganya menjadi USD 313,38 per ton.
*Upaya Pupuk Indonesia dalam Meningkatkan Produktifitas Pertanian*
Upaya Pupuk Indonesia dalam meningkatkan produktifitas pertanian yaitu dengan meluncurkan program Makmur. Makmur merupakan akronim dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat. Program ini diluncurkan secara resmi oleh menteri BUMN Erick Thohir di Subang pada tanggal 28 Agustus tahun 2021.
Makmur merupakan ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan pemangku kepentingan terkait budidaya pertanian dari hulu ke hilir: agro input, lembaga keuangan (bank), jasa asuransi, pemerintah daerah, teknologi pertanian, dan offtaker.
Dengan adanya program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas komoditas pertanian, dan telah diterapkan di seluruh wilayah tanah air dengan komoditas yang menjadi fokus adalah padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
Berdasarkan data kinerja program Makmur per 9 November 2023, realisasi program Makmur telah peningkatan realisasi tanam mencapai 67 persen atau sudah lebih dari 300 ribu hektare yang menjangkau lebih dari 90 ribu petani.
Badan Pangan Nasional mencatat, produktivitas tanaman padi para petani rata-rata mengalami kenaikan meningkat sebesar 13 persen. Selain itu, petani jagung juga mampu menaikkan produtivitas sebesar 12 persen, dan tebu 3 persen.
Selain itu pendapatan petani padi pun meningkat sebesar 13 persen untuk padi, 15 persen untuk jagung, dan 5 persen untuk tebu. “Lewat Makmur juga terbukti walaupun petani menggunakan pupuk nonsubsidi, penghasilan dan keuntungan mereka bertambah sehingga ikut meningkatkan pendapatannya,” kata Rahmad di Karawang, Jawa Barat,di kutip dari Republika pada Sabtu (11/11/2023).
Melalui program Makmur, petani mendapatkan banyak fasilitas yang menunjang kegiatan budaya pertanian. BUMN Peduli Ekosistem Digital Diganjar Penghargaan Indonesia DES 2023.
Selain itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia bersinergi dalam rangka pemberdayaan petani dan memberikan akses permodalan bagi petani Indonesia. Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN Pada tanggal 30 September 2021.
*Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Produktifitas Pertanian*
Pemerintah merencanakan Subsidi Pupuk Akan Diubah Jadi Bantuan Langsung. Dalam rapat internal pada Maret 2023, Presiden memberikan arahan agar pupuk di pasar bersifat satu harga dan skema subsidi pupuk menjadi transfer langsung kepada petani dengan harapan perbedaan harga pupuk di pasar akan hilang karena subsidi diberikan langsung pada penerima dan bukan barang.
Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia Guntur Subagja menyetujui rencana tersebut. Pasalnya, pola subsidi pupuk saat ini membutuhkan evaluasi mendasar karena tidak berkorelasi langsung dengan peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Namun, skema bantuan langsung pada petani membutuhkan pendataan akurat.
Selain itu, jika ingin memasukkan indikator kemiskinan, sebaiknya penentuan garis pendapatan petani (yang menjadi garis kemiskinan) memperhatikan karakteristik (perekonomian) setiap daerah,” tandasnya.
Menurut SVP Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana, produksi Pupuk tahun 2023 lebih kecil dari kapasitas produksinya, yakni 12,3 juta ton, baik pupuk bersubsidi maupun non-subsidi.
“Alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton, dengan rincian pupuk urea 4,6 juta ton dan NPK 3,2 juta ton,” ujar Wijaya, dikutip dari Antara, Senin (13/11/2023).
sedangkan harga pupuk subsidi di patok pemerintah dengan harga Rp2.250,00 per kg untuk pupuk urea, Rp2.300,00 per kg untuk pupuk NPK, dan Rp3.300,00 per kg untuk pupuk NPK dengan formula khusus kakao.
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, menetapkan pemerintah hanya memberi subsidi untuk dua jenis pupuk, yaitu urea dan NPK. Adapun sejak awal tahun ini sampai 11 Maret 2023, PT Pupuk Indonesia mengklaim telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,5 juta ton, terdiri dari pupuk urea 885.675 ton dan NPK 614.106 ton.
Realisasi itu setara dengan 67,26% dari total alokasi pupuk bersubsidi sampai akhir Maret 2023, yang jatah totalnya 2,23 juta ton. Stok pupuk bersubsidi hanya disalurkan kepada petani yang sesuai kriteria dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani yang terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.
Pupuk bersubsidi saat ini difokuskan untuk 9 jenis komoditas strategis, dari yang sebelumnya ditujukan untuk sekitar 72 komoditas. Komoditas itu antaranya yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
*Kerjasama Lintas Sektoral Dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian*
Selain upaya di atas, Industri pupuk bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelenggarakan program pelatihan dan edukasi bagi petani. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terbaru mengenai penggunaan pupuk yang efisien dan ramah lingkungan guna meningkatkan hasil pertanian.
Industri pupuk berkolaborasi dengan pemerintah dan institusi riset untuk mengembangkan pupuk yang lebih ramah lingkungan, misalnya pupuk organik atau formula pupuk yang lebih efisien sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemerintah, industri pupuk, dan petani bekerja sama dalam program pengawasan untuk memastikan penggunaan pupuk sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, sehingga dapat meminimalkan pemborosan dan dampak negatif yang mungkin timbul.
Kolaborasi antara pemerintah, industri pupuk, dan institusi penelitian untuk terus mengembangkan inovasi baru dalam teknologi pupuk yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pada saat yang sama menjaga keberlanjutan lingkungan.
Saat ini, Pemerintah sudah meluncurkan E-Alokasi dalam memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi. E-Alokasi memadukan antara Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan alokasi pupuk bersubsidi dan terintegrasi dengan data petani di SIMLUHTAN. Selain itu, E-Alokasi juga terintegrasi dengan E-Verval dan T-Pubers.
Keseluruhan program tersebut menunjukkan upaya serius Indonesia dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan dengan melibatkan berbagai pihak serta berbagai inisiatif baik dari Pupuk Indonesia, pemerintah, maupun industri pupuk. ***