TANJUNG, metro7.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Tabalong menyampaikan persiapan program sekolah mengaji di Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Tabalong saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Tabalong, Jumat (15/9).

Hal itu bertujuan, agar menjadikan guru dan murid berkarakter program sekolah mengaji siap lahirkan insan yang berkualitas dan berahlak.

Disdik Tabalong melalui Masdulhak Abdi mengatakan, program itu sebagai program yang dapat memfilter anak didik dalam proses arus teknologi yang sangat pesat dan perlu dikontrol serius.

“Kami berharap dukungan dari semua pihak dan harus bergerak. Program ini sangat bagus untuk memperkuat insan sekolah memfilter pengaruh kemajuan zaman dan teknologi. Diharapkan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan akan tentukan indikator serta bisa kita tagih apa saja yang kita inginkan,” jelasnya.

Sekretaris Disdik, Hasbi mengatakan, Disdik sudah membuat rancangan Perbup dan dibicarakan bersama dengan MUI Tabalong terkait pola dan teknis program sekolah mengaji itu.

“Saat ini, Disdik fokus menyelesaikan Perbup yang dirancang sederhana untuk segera bisa digunakan saat anggaran perubahan, dengan anggaran yang sudah disetujui, diiharapkan bisa segera dipergunakan,” bebernya.

Program ini, ujarnya, akan diberikan kepada sekolah yang minim murid karena tergerus oleh minat orang tua ke madrasah, sehingga diharapkan dengan program ini bisa menarik minat anak didik bersekolah ke SD atau SMP.

“Sekolah mengaji yang ada di Tabalong mengadopsi sekolah mengaji dari Bandung Jawa Barat dan sudah dilakukan kajian ke Jawa Barat,” katanya.

Sementara, Rini Irawanti sangat mendukung program tersebut. Di Tabalong, tuturmya, di satu sekolah di Tabalong ada kewajiban kelulusan, minimal 3 juz hapal al quran.

“Hal itu sangat menarik dan mengapa ini tidak dijadikan sebuah budaya yang bisa kita tampilkan, misal batamat bersama di Tabalong,” ucapnya.

Sedangkan, Zainal Ilmu Mahrudi mengungkapkan, kedepan, ia berharap agar jangan hanya SD dan SMP yang dibina pada program ini.

“Diharapkan sekolah keterbelakangan mental, juga bisa dianggarkan. Kami Komisi I sangat mendukung program ini dan berharap anggaran yang dibutuhkan bisa disetujui tim TAPD dan banggar DPRD,” tutupnya.