KOTABARU, metro7.co.id – Petani sawit di Kotabaru kembali menjerit, ini disebabkan harga tandan buah segar sawit merosot dikisaran angka 1000 rupiah per Kg ditingkat pengepul.

“Kalau yang harga 1000 sudah 3 harian Tapi yang jelas kami pengepul menjerit soalnya selalu mengalami kerugian karena harga di PKS turunnya tidak beraturan,” ujar Roby Mas’ud salah satu pengepul sawit di wilayah Hampang, kepada metro7, Sabtu (25/6/22)

Harga ini menurut dia malah lebih turun ketimbang semula. Ia tidak tahu penyebab pastinya, namun alasan pabrik harga CPO turun.

Sedangkan lanjut dia surat yang dikirim ke pemerintah daerah setelah demo kemarin belum ada tanggapan sampai sekarang.

Untuk antrean kata dia sudah tidak seberapa, soalnya buahnya juga kurang karena petani jadi malas panen sawit dengan harga murah.

“Itu tidak seimbang dengan harga perawatan kayak pupuk sama pestisida. Belum lagi harga sembako, BBM dengan migor yang gak turun turun harganya,” ujar dia

Anggota DPRD Kotabaru, Awaludin menyikapi persoalan anjloknya harga sawit. Saat reses di Kelumpang Selatan ia menerima keluhan masyarakat ihwal itu.

Awaludin sesegeranya akan memanggil dinas terkait untuk membentuk satgas.

Bulan kemarin beber Awaludin Apkasindo juga sudah bertemu dengan Pemkab Kotabaru dengan DPRD dan disetujui nantinya akan dibentuk satgas.

“Nanti komisi 2 akan memanggil Dinas Perkebunan, dengan Pak Sekda sesegeranya kita bentuk satgas,” ucapnya

“Satgas itu nantinya berfungsi melakukan pengawasan kepada perusahaan, jika perusahaan itu tidak mengindahkan aturan gubernur tentang harga sawit maka perlu kita berikan punishment kepada perusahaan,” tegas Awal. ***