TANJUNG, metro7.co.id – Komisi II DPRD Tabalong menggelar Rapat Kerja dengan Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemkab Tabalong, di Tabalong Graha Sakata, Rabu (5/7).

Dalam laporannya kepada Komisi II, Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan sudah melakukan lebih dari 23 persen kegiatan di 2023.

Kepala Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Jelita Anggrai Miesarah mengatakan, potensi implasi terus dipantau mulai dari bahan bergerak.

Seperti pergerakan sembako dari luar tabalong, ujarnya, dan satu lagi pergerakan harga belanja tidak bergerak, seperti cukai roko dan tiket kapal serta pesawat.

“Tabalong mampu mengendalikan inplasi dengan mengendalikan harga barang-barang seperti sembako, diambil dari luar daerah dan tercukupinya bahan pangan di Tabalong,” ujarnya.

“Selain itu, juga strategi pasar murah di kecamatan-kecamatan dan stabilnya tarif PDAM serta harga tidak subsidi, harga bahan pokok berdampak besar pada pengendalian implasi,” tambahnya.

Sementara, Komisi II DPRD Tabalong melalui Moh Hariadi sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan pihak Ekobang dan memberikan masukan. Terutama terkait peningkanatan ketahanan pangan dan pengendalian sektor peternakan serta perkebunan di Tabalong.

“Pemerintah daerah secepatnya cari solusi terkait virus karet, karena memangkas hasil kebun sampai 50 persen, semoga sektor peternakan sapi kambing terus ditingkatkan demi mencukupi kebutuhan di daerah,” tutupnya.