Oleh : Mahra Lazuardi Harahap

(Anggota Muda PWI Labuhanbatu)

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bhayangkara Ke-77 Tahun 2023, sekilas mengenang delapan tahun kepergian Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Mamin Siregar, kelulusan SMP Sipiongot gunakan mesin tik diera milineal telah pernah menjadi penyidik (Juper-red) bagian Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Pada era milineal, dimana alat teknologi semangkin canggih seperti halnya computer karena dapat menampung berjuta data melalui internet dialiri arus listrik yang telah dipergunakan hampir merata oleh seluruh penyidik Kepolisian Republik Indonesia.

Hal berbeda, bagi Aiptu Mamin Siregar karena lebih memilih mesin tik karena usia tua penuh semangat bhayangkara untuk membuat dokumen dari setiap berita acara suatu peristiwa penanganan kasus narkoba memakai mesin tik brother manual 9inc merk duluxe 750TR produksi Japan Tahun 80an.

Pada saat ketika sedang memberikan pelayanan masyarakat melalui fungsi dan tugas Polri dalam menangani pelanggaran hukum saat berada di kantor Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Labuhanbatu, Jl.MH.Thamrin No. 07 Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.

Semasa itu, menjabat Kepala Kepolisian Resor (Kapolres-red) Labuhanbatu, AKBP Achmad Fauzi Dalimunthe, S.I.K dan Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Narkoba), AKP Zulkarnain, S.H, dimana ketika mendekati masa pensiun Aiptu Mamin Siregar telah dipromosikan menjadi penyidik senior pada Tahun 2013 lalu.

Sejak bertugas lebih kurang 39 Tahun, Aiptu Mamin Siregar ketika melayani masyarakat tetap selalu kedepankan, selain komunikasi humanis serta mengayomi tetap memegang teguh janji sumpah jabatan dalam bekerja secara profesional, dimana selalu siap ketika menjalani tugas sebagai anggota Polri.

Selama melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas, Aiptu Mamin Siregar bagi keluarga besar adalah ‘Polisi Pahlawan’ sebab, full power penuh rasa tanggungjawab terhadap 5 putri dan 1 putra karena kini telah berhasil sudah kuliahkan dalam mendapatkan gelar Sarjana (S1) baik dari lulusan Universitas Muhammadiyah dan Universitas Sumatera Utara (USU), pada Tahun 2000an.

Berdasarkan PP Nomor 20 Tahun 2019, Aiptu Mamin Siregar hanya terima gaji sebesar Rp4.032.600,- dan pensiunan sebesar Rp2.220.600,- apabila biaya kuliah sering terkendala maka ketersediaan sarana fasilitas tetap dimanfaatkan seperti pelayanan simpan pinjam koperasi Kepolisian Resor Labuhanbatu.

Mundur kebelakang, SMP Sipiongot tempat Aiptu Mamin Siregar lulus sekolah, dahulu merupakan wilayah bagian dari kota administratif Padang Sidimpuan pada era Tahun 80an, setelah pemekaran Tahun 2007, kini telah menjadi bagian salah satu Desa di Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara.

Setelah lulus dari SMP Aiptu Mamin Siregar ikut pendaftaran Polri tetapi harus terima sebanyak tiga kali kegagalan. Ditambah lagi, akses infrastruktur harus ditempuh dengan medan begitu sulit selama berhari hari karena jalan jarak ratusan ribuan kilometer dari Desa Sipiongot menuju kotamadya Medan, Sumatera Utara

Tetapi Aiptu Mamin Siregar tak pernah merasa berputus asa bahkan memiliki tekad bulat harus menjadi anggota Polri, setelah empat kali kembali mendaftar namun akhirnya dinyatakan lulus oleh pihak panitia penerimaan dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

Setelah diterima jadi anggota Polri angkatan Tahun 1975-1976, sesuai penempatan pendidikan di daerah Padang Besi, Provinsi Sumatera Barat dan pertama kali bertugas di kantor Polres Nias Selatan, Sumatera Utara, almarhum Mamin Siregar bersyukur ketika pensiun berpangkat Aiptu meskipun lulusan SMP.

Diakhir nafas ketika menjelang wafat Tahun 2015 lalu, almarhum Aiptu Mamin Siregar pernah berpesan kepada keluarga besar begitu merasa bangga sebagai anak Kampung Jembatan, pelosokan Desa Sipiongot dari lulusan SMP berhasil menjadi anggota Polri.

“Bukan harta ditinggalkan tapi harus sekolah sekalipun lulusan SMP bekerja pakai mesin tik sebagai penyidik tapi kalian sarjana. Ayah bangga jadi Polri berguna bagi keluarga dan banyak orang “, bercerita dengan berlinang air mata penuh rasa aruh, ibu Mulyani istri almarhum Aiptu Mamin Siregar, Sabtu (10/05/2023) terkenang.

Walaupun anak bergelar Sarjana, Aiptu Mamin Siregar tak pernah merasa malu bertempat tinggal di rumah tak memiliki asbes, berlantai tanah, berdinding batu tertutup hanya beberapa lembar seng berkarat sampai ajal menjemput namun tetap menjaga hati (Kejujuran) sebagai anggota Polri di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam kenangan, Ketua PWI Kabupaten Labuhanbatu, Rony Afrizal, semasa hidup Aiptu Mamin Siregar dianggap seperti abang sendiri yang berprilaku baik dan berpenampilan sangat sederhana. Masih dalam ingatan, ketika menyidik beliau memainkan beberapa jari-jari tangan mengketik huruf-huruf mesin tik saat peristiwa penanganan kasus narkoba.

Melanggar hukum berujung disel tahanan tetapi ketika melayani masyarakat saat bertugas harus tetap gunakan hati, karena dibalik kesalahan pasti ada penyesalan dan kesedihan, terkenang Rony disaat mereka berdua berada disalah satu ruang kerja pada bangunan lama kantor Satnarkoba Polres Labuhanbatu.

“Ini mesin tik Rony, akhir pensiunku sebagai penyidik mungkin saja tak akan digunakan lagi, karena setiap manusia ada masanya tinggalkan dunia dengan segala aktivitas dengan tersenyum sedih.” dikenang Rony.

Profil, Aiptu Mamin Siregar lahir dan dibesarkan di Desa Sipiongot 9 Juli 1956 dengan tutup usia 60 Tahun, kini telah meninggalkan seorang istri bernama Mulyani usia 60 Tahun (Mantan ibu Bhayangkara Tahun 2010) memiliki enam orang anak.

Anak pertama, Nur Intan Nida Siregar, Amd (Putri) bersuami Aiptu Ardi, Amd yang memiliki 2 anak, Anak kedua, Dewi Asnita Siregar, Amd (Putri) bersuami Syawal yang memiliki 8 anak. Anak ketiga, Purnama Erika Siregar, S.Pd (Putri) bersuami M. Ardi Harahap yang memilik 4 anak.

Serta anak keempat, Pinayungan Pramaja Siregar, SH (Putra) beristri Putri Nasution yang memiliki 3 anak, Anak kelima, almarhumah Disa Tiara Siregar, S.Kom (Putri) bersuami Deri Gian, Amd yang memiliki 1 anak dan Anak keenam, Devi Novella Putri Siregar, S.Kom (Putri) bersuami Ahmad Ari Harahap, Amd yang memliki 2 anak.

Beralamat, Jalan Dewi Sartika Ujung, Gang K.U.A/DEPAG, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. ***