JAKARTA, metro7.co.id – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan KBRI Beirut akan terus memberikan bantuan logistik guna meringankan beban bagi WNI di sana. Hingga saat ini, kata Retno, pemberian bantuan logistik sudah diberikan kepada 160 WNI di Beirut.

“Untuk membantu meringankan beban WNI di Beirut pasca ledakan dan juga dalam menghadapi pandemi COVID-19, KBRI Beirut akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik. Hingga saat ini KBRI Beirut telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan, utamanya adalah saudara-saudara kita pekerja migran,” kata Retno dalam telekonferensi Jumat (7/8/2020).

Selain itu, Retno memberikan informasi terkait kondisi WNI berinisial NNE yang menjadi korban dalam ledakan itu. Dia mengatakan kondisi NNE sudah stabil.

“Satu warga Negara Indonesia dengan inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut yang bersangkutan telah mendapatkan pengobatan dan saat ini kondisinya stabil. Staf KBRI Beirut telah mengunjungi beliau di rumahnya dan akan terus melakukan pendampingan kepada WNI tersebut selama proses pemulihan,” ungkap Retno.

Retno menyampaikan, Pemerintah RI telah menyampaikan rasa belasungkawa terhadap ledakan di Beirut, Lebanon. Menurutnya, Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan rasa belasungkawa atas kejadian yang menimpa masyarakat Lebanon.

“Pemerintah Indonesia telah menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada masyarakat dan pemerintah Lebanon. Hal ini juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Saya juga telah melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Lebanon untuk menyampaikan dukacita dan simpati yang mendalam,” ujar Retno.

Retno mengatakan Indonesia pun turut berduka atas kejadian yang menimpa masyarakat Lebanon. Menurutnya, pasukan asal Indonesia yang tergabung dalam United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pun ikut membantu proses evakuasi korban pasca-ledakan.

“Indonesia menyampaikan solidaritas dengan masyarakat Lebanon dalam menghadapi masa sulit ini dan pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL juga telah membantu proses evakuasi korban segera setelah ledakan terjadi,” kata Retno.

Sebelumnya pada Selasa (4/8/2020), ledakan besar terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon. Ledakan tersebut telah menewaskan sedikitnya 135 orang. Ledakan dirasakan hingga seberang lautan. *