TANJUNG, metro7.co.id – Setelah berjuang menghadapi beberapa bulan di kondisi pandemi Covid-19, vaksin menjadi angin segar yang digadang-gadangkan akan menjadi garis finish perjuangan melawan virus tersebut. Seperti yang diketahui bahwa pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga produsen. Akan tetapi, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga meminta agar pemerintah tidak tergesa-gesa dalam melakukan vaksinasi Covid-19, Jum’at (23/10/2020).

Dikutip dari kompas.com, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai bahwa beberapa kandidat vaksin tersebut masih berada di tahap uji klinis fase 3, yangmana artinya belum ada jaminan kalau vaksin itu akan lolos uji klinis fase 3 dan aman bagi masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan keamanan dan kesiapan vaksin Covid-19 ini karena menyangkut kemaslahatan dan kepentingan orang banyak.

Pakar Virologi FKKMK UGM, M. Saifudin Hakim juga meminta kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) untuk memperhatikan tingkat safety yang baik terkait vaksin Covid-19. Sebelum vaksin tersebut disebarluaskan ke masyarakat luas di seluruh Indonesia karena apabila BPOM menjalankan tugasnya dengan baik, mudah bagi pakar dan akademisi untuk menjelaskan tingkat keamanan vaksin Covid-19 ini kepada khalayak.

Ia juga menambahkan, agar pemerintah tidak tergesa-gesa perihal vaksin Covid-19 tersebut, meskipun kita berada ditengah pandemi, tetapi juga harus memprioritaskan tingkat keamanan vaksin serta agar bisa melihat respon imun terhadap virus, setelah adanya vaksin tersebut.

Kepala BPOM Penny K Lukito telah mengatakan, tim BPOM akan melakukan inspeksi CPOB ke tiga sarana produksi di China, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.

“Serangkaian kegiatan inspeksi tersebut bertujuan untuk percepatan akses vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu,” tambah Penny dalam keterangannya yang diterima Kompas.com. ***